Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2015

Tips Belanja Cerdas di Supermarket

Masuk ke supermarket dan melihat banyak barang, rasanya ingin memborong semua barang itu ke rumah. Atau, kadang malah pusing melihat banyak barang sampai lupa barang apa yang hendaknya kita cari. Bukan mendapat barang yang benar-benar kita butuhkan, malah dapat banyak barang karena sekadar gelap mata dan, akhirnya membuat dompet jebol. Simak lima saran berikut biar kamu bisa berbelanja secara efektif dan efisien di supermarket: 1. Belanja makanan seminggu sekali Catat makanan dan minuman atau barang konsumsi lain yang sudah habis di selembar catatan. Ketika hari belanja datang, pergilah ke supermarket dan belanjalah sesuai isi catatan. Efeknya besar, kamu tidak perlu bolak-balik ke supermarket dan terhindar dari tawaran diskon atau barang lain. 2. Pilih keranjang atau troli? Sebelum masuk supermarket, pastikan berapa barang yang mau kamu beli. Jika kamu mau beli satu dua barang, tidak perlu pakai keranjang atau troli. Jika, 7 atau 10 barang, pili

Penyebab Terjebak Dalam Lilitan Utang

Rendahnya kemampuan mengendalikan pengeluaran dapat memicu munculnya utang. Berikut lima kebiasaan yang sering membuat Anda terjebak dalam lilitan utang. 1. Membeli Barang yang Tidak Terlalu Dibutuhkan Sumber utang terbesar adalah pengeluaran yang melebihi hal yang Anda butuhkan. Sebaiknya, jangan pergi berbelanja jika sedang merasa bosan di rumah karena Anda akan tergoda untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Cobalah membuat rencana yang matang jika ingin membeli sebuah barang. Jika Anda benar-benar menginginkan sesuatu, maka Anda dapat kembali di lain hari untuk membelinya. 2. Tidak Melunasi Tagihan Kartu Kredit Setiap Bulan Banyak orang yang menggunakan kartu kredit tapi tidak langsung melunasinya. Biasanya para pengguna hanya membayar tagihan minimal setiap bulan. Kondisi tersebut akan membuat semua utang Anda menumpuk dari bulan ke bulan. Cobalah untuk melunasi tagihan setiap bulannya guna mengurangi jumlah utang pribadi

Heboh Unit Link (2)

Ini makanya OJK gencar melakukan bahkan mewajibkan industri keuangan agar melakukan edukasi Literasi Keuangan, salah satunya tidak terjadi salah beli akibat tidak faham akan apa yg di belinya. Memang sebagian akan terpaku pada brand, sebagian pada nominal, sebagian lagi pada produknya. Si nasabah tsbt tidak akan kecewa seandainya tahu apa yg dibeli, ok fair 5jt/bulan dg proteksi A,B, ..... Total butuh premi 5jt/bulan, maka akan tidak ada sesal, krn sudah tahu yg dibeli adalah proteksi, dan nilai tunai dianggap sebagai bonus. Ingat, semakin banyak proteksi yang di beli, maka semakin besar potongan/premi yg harus di bayarkan. Setidaknya ada 9 proteksi dalam produk unit link, 1wajib, 8 lainnya optional atau tambahn atau rider. Rider ini di beli untuk orang2 dg kondisi khusus. (Sila baca di blog saya, "Bersahabat dengan Unit Link"). Namun jika, dg 5jt/bulan tersebut hanya dapat proteksi A, dan tidak faham apa yg dibelinya adalah ASURANSI yg fungsinya untuk proteksi, maka akan

Heboh Unit Link (1)

Beberapa waktu yang lalu wall fb saya di share kekecewaan nasabah asuransi yg ikut unit Link. Si Mba ini ikut 5juta/bulan dan sudah bayar selama 30bulan. Walhasil ketika di cairkan yg di terima adalah sebesar 14,900jutaan. Jadi kemana duitnya? Begini lho sebenarnya. Simple nya : Premi itu di bayar sesuai dg kebutuhan. Misal, kita butuh proteksi asuransi jiwa sebesar 1Milyar, itu preminya cukup 1 juta/bulan. Ya ga usah ikut dg premi 5 juta/bulan. Tetapi akan berbeda jika banya proteksi yg diambil, misal Jiwa, rawat inap, cash plan, sakit kritis, cacat tetap, payor atau bebas premi,maka tentu membutuhkan kontribusi atau premi yang cukup besar. Sayangnya saya tidak mendapat gambaran proteksi yg di ambil. Karena....dr kontribusi yg kita bayarkan itu di potong biaya pengelolaan/akuisisi, atau entah nama lainnya sebesar : 170-300% total selama 4-5 tahun, yg terbagi dlm 80-100% tahun pertama, 50-80% th ke-2, dst. Artinya jika per bulan kita bayar 5juta, maka tahun pertama yg di jnvestasik