Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2016

Ini Peningkatan Fasilitas Untuk Jemaah Haji Tahun Ini

Jamaah haji embarKomisi VIII DPR melakukan efisiensi terhadap ongkos haji pada tahun 2016. Walaupun terjadi penurunan biaya sebesar USD 132, menjadi USD 2.585 atau sebesar Rp 34.641.340 dengan kurs Rp 13.400 per USD, bukan berarti pelayanan menurun. Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay menegaskan, peningkatan kualitas fasilitas haji tetap dilakukan walaupun ada efisiensi ongkos haji. Perbaikan pelayanan pertama adalah menambah jumlah makan dari 15 kali menjadi 24 kali di Mekkah. "Pedagang Indonesia yang berada di pinggir jalan itu sudah tidak boleh maka kesulitan jemaah haji kita memang tidak diberi makan dari katering itu. Maka kita meningkatkan pemberian makan di Mekkah, dari 15 kali menjadi 25 kali dengan katering cita rasa Indonesia," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Sabtu (30/4). Kemudian, jangkauan bus shalawat juga akan ditingkatkan. Jika tahun lalu cakupannya hanya 80 persen jemaah, maka tahun ini akan ditingkatkan menjadi 91 persen. Selain itu, jarak yang d

KUR Syariah Bisa Gunakan Struktur Murabahah

JAKARTA -- Pemerintah mengajukan bank syariah dan koperasi simpan pinjam syariah untuk ikut sebagai penyalur kredit usaha rakyat (KUR) dengan skema syariah tahun ini. Karena berbeda dengan kredit, struktur murabahah bisa digunakan. Anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank BRI Syariah Muhammad Gunawan Yasni menilai program kredit usaha rakyat (KUR) atau di lembaga keuangan syariah diubah menjadi pembiayaan usaha rakyat (PUR) merupakan program pemerintah dengan tujuan yang baik. Sebagai pengawas syariah atas satu bank syariah yang diusulkan menjadi salah satu penyalur PUR tahun ini, Gunawan mengatakan DPS BRI Syariah sudah memberikan opini syariah atas PUR dan memberikan mekanisme yang bisa digunakan untuk menyalurkan pembiayaan ini. Mekanisme yang digunakan ada dua, struktur murabahah (jual beli) dan struktur ijarah. Dalam struktur murabahah, jual beli dilakukan antara bank syariah dengan nasabah dengan margin per tahun setara dengan yang ditetapkan pemerintah, sembilan persen. '

Literasi Keuangan RI Rendah, Jokowi Minta Menko Perekonomian Bikin Terobosan

Jakarta : Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan tingkat inklusif di negara Singapura mencapai 96 persen, Malaysia 81 persen, sementara Thailand 78 persen jika dibandingkan Indonesia yang hanya 21,84 persen. Dengan masih rendahnya tingkat literasi keuangan ini, lanjut Jokowi, menyebabkan rendahnya tingkat inklusif keuangan. Oleh sebab itu, Presiden mengatakan bahwa literasi keuangan di masyarakat harus diimbangi dengan beberapa langkah-langkah terobosan. "Misalnya perluasan jangkauan pelayanan perbankan dan lembaga keuangan formal dengan memperhatikan karakteristik geografi Indonesia sebagai negara kepulauan," kata Presiden, didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memimpin Rapat Terbatas  di Kantor Presiden, Istana Negara, seperti dikutip dari laman  Setkab , Selasa (26/4/2016). Oleh karena itu, Jokowi meminta Menko Perekonomian Darmin Nasution segera menindaklanjuti dalam menyelenggarakan terobosan pelayanan seperti Teras Kapal BRI yang tahun lalu telah diluncu

Sempat Terlilit Hutang 2M, Wanita ini Bangkit Berjualan Selesai Karamel

Jakarta -  Sempat merugi miliaran rupiah tak membuat wanita ini menyerah untuk terus melakukan usaha. Berbagai cara dilakukan untuk kembali bangkit meski dililit utang hampir Rp 2 miliar. Wanita tersebut bernama Nani Kurniasari. Kisahnya berawal saat usaha katering miliknya yang sudah dirintisnya sejak 2003-2010 silam. Usaha katering ini akhirnya rugi dan meninggalkan utang. Penderitaan Nani tak berhenti sampai di situ, saat usahanya rugi dan terlilit utang ia justru harus berpisah dengan suaminya. Dia sangat merasa terpuruk. "Sebetulnya karena waktu itu kondisi lagi drop bisnis katering dari 2003-2010 bangkrut akhirnya saya rugi Rp 1,5 miliar. Bodohnya saya pinjam uang lagi sekitar total Rp 500 juta untuk menutup utang tadi, malah jadi tambah utangnya, jadi malah harus menutup utang sekitar Rp 2 miliar. Lalu lagi ada masalah begitu ditambah kehidupan keluarga pisah sama suami," ujar Nani Kurniasari, kepada detikFinance , Selasa (26/4/2016). Setelah itu, ia bahkan sempat

OJK Imbau Warga Banyuwangi Waspada Investasi Bodong

Banyuwangi -  Seiring bertumbuhnya perekonomian Banyuwangi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Pemkab Banyuwangi mengajak masyarakat untuk melakukan investasi di reksa dana dan pasar modal. Utamanya investasi reksa dana pasalnya investasi ini relatif kecil tetapi memiliki keuntungan yang besar. Namun masyarakat harus mewaspadai terhadap investasi bodong. Ciri investasi ini biasanya menawarkan keuntungan besar, cepat tetapi palsu. "Seringkali ada tawaran investasi menggiurkan tapi ternyata itu bodong. Sayangnya masyarakat sudah investasi dengan nilai yang sangat besar. Ini kan sayang sekali," kata I Made Bagus Tirtayatra, Deputi Direktur Perizinan Pengelolaan Investasi, usai membahas tentang investasi Reksa Dana dan Pasar Modal, di Hotel Ketapang Indah Banyuwangi, Jumat (22/4/2016). Kini hampir seluruh bank milik BUMN menyediakan produk-produk reksa dana. Saat ini terdapat 1247 reksa dana yang resmi terdaftar di list OJK, sehingga masyarakat memiliki banyak pilihan untuk beri