Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2018

MEMBAHAGIAKAN ORANG TUA, DARI POS MANA?

ILA ABDULRAHMAN - AIDIL AKBAR MADJID & PARTNERS Mengelola keuangan rumah tangga, sebaiknya tetap mengalokasikan untuk orang tua, ataupun saudara yang membutuhkan. Dalam hal orang tua berkecukupan, anda dapat menyimpannya dan memberikannya suatu saat sesuai kebutuhan orang tua.  Jika orang tua dalam kondisi tidak berkecukupan, sebesar apapun orang tua akan bahagia menerimanya, sebagai bentuk bakti dan perhatian. Lebih bagus lagi jika sebagai anak, jangan sampai orang tua “ nembung ” atau minta, sebelum orang tua minta anak sudah faham, sudah tahu bahwa orang tuanya butuh. Ingat, orang tua rata-rata meski tidak semua, tidak mengharapkan kiriman, balas budi dari anaknya, namun mereka akan sangat bahagia sekali, ketika menerima jerih payah anaknya baik dalam bentuk, hadiah, sedekah, sosial yang diatas namakan orang tua. Mereka bahagia ternyata hasil mereka mendidik, menyekolahkan, sebagai bentuk kewajiban orang tua terhadap anak ada wujudnya, selain kunjungan rutin ba

KELUARGA MUDA , PERLU BERHATI-HATI DENGAN FASILITAS DARI ORANG TUA

Sudah menikah namun masih kekanak-kanakan, “disuapin” orang tua atau masih menggantungkan hidup dari support orang tua, salah satunya support finansial, dalam bahasa kekinian disebut dengan kid-parents. Salah satu hal yang menjadi pertanyaan dalam pembuatan bookplan adalah,”biasa mengalokasikan berapa untuk orang tua dan mertua?” Jawaban beragam, ·  rutin mengalokasikan dan memberikan, ·  mengalokasikan namun disimpan dalam rekening tersendiri, karena baik orang tua maupun mertua berkecukupan, ·  tidak mengalokasikan secara rutin, hanya jika ortu minta baru dikasih ·  Tidak mengalokasikan malah menerima bantuan dari orang tua secara rutin. Poin 3 pertama wajar-wajar saja, perlu waspada adalah pada poin keempat. Jika sudah biasa menggantungkan keuangan kepada orang tua, maka jika tidak mulai diantisipasi, akan menjadi biang permasalahan, seperti perselisishan diantara saudara dan beban di kemudian hari ketika dana itu terhenti, karena tidak ada sesuatu yang aba

WAKAF DALAM PERENCANAAN KEUANGAN

“ Yang menjadi milik kita itu hanya 3: apa yang kita makan,   yang kita pakai dan yang kita sedekahkan.” Dalam perencanaan keuangan islami atau berdasarkan agama Islam ada 3 hal pokok yang harus dilakukan terhadap rezeki yang berupa kekayaan baik uang, maupun harta benda lainnya, yaitu mengeluarkan hak Allah berupa Zakat, membayar hak orang lain atau kewajiban kita terhadap orang lain biasanya berupa hutang, dan yang ketiga adalah membayar hak kita, yang berupa  hak  dan kewajiban kita di masa depan baik di dunia maupun di akhirat kelak dan hak kita di saat ini berupa biaya hidup sehari-hari.  Setelah menyiapkan investasi untuk kewajiban sebagai diri sendiri daan sebagai orang tua, yaitu kewajiban terhadap anak, baiknya di akhir perencanaan keuangan di lengkapi dengan perencanaan wakaf. Mengapa perlu merencanakan wakaf? Karena ketika kita sudah tidak ada lagi di dunia ini, hanya 3 haal yang akan menemani kita di alam barzah kelak yaitu : ·  Doa anak yang sholeh sholehah