Skip to main content

8 Cara Hemat dan Cermat dalam Belanja

Belanja adalah kebutuhan keluarga, selain menjadi rutinitas juga dimanfaatkan untuk hiburan keluarga di akhir pekan. Banyak yang jalan-jalan sekalian belanja atau belanja sekalian jalan-jalan.

Namun, seringkali barang belanjaan menjadi bengkak dari budget yang seharusnya, tak lagi bocor alus, tapi bocor besar. Bahkan apa yang harusnya dibeli, tidak masuk dalam keranjang. Ketika sampai di rumah dan ditata, banyak barang pokok yang terlewat.

Apalagi setelah lama WFH dan mall-mall kembali dibuka maka rutinitas belanja offline akan menjadi hiburan pertama bagi keluarga. Untuk menyiasatinya, berikut beberapa tips yang mungkin bermanfaat.

1. Membuat Daftar Belanjaan dan Menyesuaikan dengan Jadwal Family Hangout

Buat daftar belanjaan, apa saja yang mau dibeli sesuai dengan kategori produk: dapur, toiletris, sabun cuci, kosmetik, snack dll, dari susunan barang rak paling belakang di supermarket. Beli barang yang benar-benar sudah habis atau akan habis dalam sekian minggu.

Kemudian sesuaikan dengan jadwal jalan-jalan keluarga. Misal, terjadwal belanja keluarga tiap dua minggu maka beli barang yang stok di rumah akan habis dalam dua minggu.

2. Makan Dahulu, Belanja Kemudian

Hindari perut lapar ketika jalan-jalan

seperti nge-mall atau belanja bulanan karena berdasarakan riset dan pengalaman pribadi, perut lapar akan membuat kita belanja dengan kalap.

Sebaiknya sebelum belanja, isi perut alias makan dulu agar tidak emosional, apa saja dibeli padahal tidak butuh dan tak ada dalam bucket list. Itu alasan beberapa supermarket, menaruh toko roti di bagian depan yakni untuk menggugah rasa lapar agar emosional saat belanja.

3. Menggunakan Keranjang Sesuai Kebutuhan

Supermarket sengaja menyediakan lebih banyak keranjang belanja berukuran besar. Seacara psikologis, manusia akan terdorong untuk mengisi keranjang belanjaan hingga penuh. Tanpa sadar Anda akan mengambil banyak barang dan memasukannya ke dalam kereta dorong.

Oleh karena itu, gunakan keranjang kira-kira sejumlah barang belanjaan atau jika tidak disediakan, ingat kembali daftar belanjaan.

4. Belanja dari Rak Paling Belakang

Mulai belanja dari rak paling belakang menuju ke depan karena barang-barang pokok seperti sembako, susu, sabun, dan pasta gigi disimpan di bagian belakang. Dengan harapan, ketika menuju rak belakang maka kita akan tergoda mengambil barang-barang yang dilewati.

Yang perlu diketahui juga adalah barang disusun berdasarkan tinggi badan konsumen, seperti permen, snack akan disusun di rak dengan sudut pandang atau tinggi anak-anak.

5. Hindari Godaan Harga yang Memberi Kesan Lebih Murah

Supermarket sengaja meletakkan barang yang lebih mahal di samping barang yang mahal sehingga barang tersebut terlihat lebih murah padahal sangat mahal. Selain itu, harga pecahan akan membuat konsumen berpikir harga tersebut lebih murah padahal sebenarnya juga mahal. Misal, harga Rp29.999 berkesan lebih murah dibanding label harga Rp30.000.

6. Optimalkan Waktu Belanja

Optimalkan waktu belanja secepat mungkin, ambil apa yang didaftar lalu sudahi. Sebuah riset kecil penulis, belanja lebi

h dari 30 menit akan mengambil barang-barang lain yang tidak dibutuhkan.

Pernah mengalami, ketika menunggu antrean kasir, mata berkeliling lalu mengambil barang yang tertangkap mata? Tahukah bahwa supermarket sengaja tidak memasang jam, memainkan musik yang lambat, menata display sedemikian rupa dengan tatanan warna yang menarik, serta menggunakan parfum ruangan khusus agar para pelanggan betah berbelanja selama berjam-jam.

7. Gak Perlu Malu Membatalkan Pembelian

Sudah sampai di kasir ternyata baru menyadari barang-barang tersebut tidak dibutuhkan, jangan ragu untuk membetalkannya. Atau ketika saldo ATM atau uang yang dibawa tidak cukup untuk membayar. Cukup sampaikan: yang ini enggak jadi ya mbak.

Ya, mungkin ada mbak-mbak atau mas-mas kasir yang agak jutek, cuek saja. Mereka tahu kok ada risiko pembeli membatalkan niat belanja.

8. Membawa Uang Secukupnya

Hal terakhir adalah membawa uang atau ATM dengan saldo seperlunya, sejumlah keperluan belanja. Dan tinggalkan ATM lain di rumah.

Selamat menikmati masa-masa boleh nge-mall kembali. Ingat untuk tetap menjaga dan menjalankan protokol kesehatan. Stay safe, stay healthy life & money.

 

Penulis: Ila Abdulrahman, Financial Advisor

Artikel sudah dimuat di Warta Ekonomi, 26 agustus 2020

 

Popular posts from this blog

6 CIRI HIDUP MAPAN, KAMU TERMASUK NGGAK ?

Hidup mapan adalah dambaan dan kewajiban setiap orang. Karena kita diberi Allah kekayaan dan kecukupan, bukan kekayaan dan kemiskinan. Jadi siapa yang menjadikan kita miskin, adalah diri kita sendiri, akibat tidak merencanakan keuangan dengan baik, sehingga timpang dan tidak proporsional dalam membagi pos-pos keuangan. Beberapa contohnya karena tidak mengeluarkan hak Allah, pelit dalam berinfak sedekah, boros, dan banyak mengeluarkan harta secara sia-sia. Rejeki memang Allah yang memberi, namun manusialah yang seharusnya pandai mengatur agar cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan baik di dunia dan akherat kelak, sehingga kemapanan dapat dicapai. Aidil Akbar Madjid dalam kata-kata mutiaranya menulis, jika hidupmu mapan, maka wajahmu (yang tak tampan) akan termaafkan. ” Sepakat, karena setelah mapan, ketampanan itu bisa diusahakan. So, jika hidupmu mapan, pasangan rupawanpun bukan sekedar impian. Ya kan? Banyak orang mengasosiasikan hidup mapan dengan aset yang dimili

SHILA FINANCIAL

Shila Financial is a trusted financial consultancy brand committed to providing easy-to-implement, affordable, and professional financial solutions to the public. We recognize that many people struggle with managing their finances, and therefore we have Certified Financial Planners and internationally licensed professionals to help them better plan their finances and achieve a more empowered life and financial position. We have two business units: Shila Consulting and Shila Institute. Shila Consulting focuses on providing financial planning services, tax services, transfer pricing, mental health, branding, media planning and legal services to our clients. Shila Institute offers short classes on financial planning and related matters that are affordable and accessible to the general public, both for individuals and companies. We always prioritize high ethical and professional values in providing our services. We are committed to providing quality and trustworthy services to our clients

MEDIA PLANNING

We provide branding and media planning consultation to businesses of all sizes and industries, helping them to establish a strong brand identity, develop effective marketing strategies, and maximize their advertising budget. Our partner team of experts works closely with clients to understand their unique needs and goals, and tailor our services to meet those specific requirements. Whether you are a startup looking to build your brand from scratch, or an established company seeking to revitalize your marketing efforts, we are here to help you elevate your brand, expand your reach, and excel in your industry.  Contact Us    +62 888-1851-225 shila.financial@gmail.com