Skip to main content

Bolehkah Investasi Pakai Utang?



T : Menjelang lebaran ini saya di telpon beberapa Bank di tawari KTA, Dana Lebaran, dan lain- lain. Bolehkah investasi dengan berhutang, yang kemudian saya cicil  pinjaman tersebut? NM-Jakarta

J: Standar jawaban saya “boleh”. Setiap orang ingin berinvestasi. Masalahnya mereka belum ada alokasi untuk hal tersebut. Syarat utama investasi adalah tidak memiliki hutang yang tidak terjadwal, dan tidak mengganggu uang belanja. Gunakan Uang bebas. Untuk awal mulailah dari ketersediaan dana bebas yang ada.

Setelah  4-5 tahun  boleh berinvestasi dengan berhutang, minimal dengan dua syarat :


  1. Sudah ada hasil (keuntungan/margin/mbal hasil) dari investasi sebelumnya yang minimal cukup untuk membayar cicilan.
  2. Cari instrumen Investasi yang memberikan ekspektasi return (imbal hasil/margin/keuntungan) lebih besar dari bunga (margin) pinjaman.


Sebaiknya daripada mencicil pinjaman, lebih maksimal dan optimal adalah dengan mengalokasikan cicilan tersebut untuk investasi. Bukankah lebih baik, atau anda tidak berhutang namun mengalokasikan dana yang sama untuk investasi  daripada anda berhutang kemudian mencicil?

Misal, Anda berhutang sebesar 150jt (cicilan 2,5jt selama 10 tahun, total 300 jt) dan di investasikan selama 10 tahun, berpotensi menjadi 900jtan (Dana investasi netto 600jtan). Namun jika Anda berinvestasi rutin dengan jumlah dan waktu yang sama dengan cicilan (tanpa berhutang), maka total 900jt akan menjadi hak milik anda.

Nah, pilih berinvestasi dengan cara yang mana, semua bergantung dengan kenyamanan anda. Selamat berinvestasi.

Tulisan ini sudah di muat di harian Joglosemar hari Sabtu, 03 Agustus 2013.

Popular posts from this blog

Beban Hutang Pra Nikah

"Saya hendak menikah, tetapi minder, calon suami seorang Pengusaha dan kondisi saya banyak hutang akibat bangkrut berbisnis. Saat ini saya bekerja sebagai karyawan, namun gaji habis utk membayar cicilan dan Saya berikan kepada ibu. Apa yg harus saya lakukan mba?" Nita. Eng ing eng..... Kondisi yang tidak mudah jika saya di posisi mba Nita. Perlu di ketahui, beban hutang, dan tanggungan sebelum menikah menjadi salah satu penyebab kekacauan rumah tangga. Oleh karena itu, mba Nita HARUS mengkomunikasikan beban hutang dan alokasi untuk ibu tersebut kepada calon suami, dan di sepakati : 1. Bagaimana sistem keuangan nantinya, apakah SUAMI (Semua Uang Milik Istri), suami presiden, istri mentri keungan, atau uangku uangku - uangmu uangmu dan masing2 menanggung beban pengeluaran yang telah di sepakati. 2. Sistem keuangan menentukan akhirnya Beban hutang menjadi tanggungan siapa nantinya, tanggungan bersama, atau tetap tanggungan mba Nita. 3. Juga bagaimana dengan alokasi untuk ...

6 CIRI HIDUP MAPAN, KAMU TERMASUK NGGAK ?

Hidup mapan adalah dambaan dan kewajiban setiap orang. Karena kita diberi Allah kekayaan dan kecukupan, bukan kekayaan dan kemiskinan. Jadi siapa yang menjadikan kita miskin, adalah diri kita sendiri, akibat tidak merencanakan keuangan dengan baik, sehingga timpang dan tidak proporsional dalam membagi pos-pos keuangan. Beberapa contohnya karena tidak mengeluarkan hak Allah, pelit dalam berinfak sedekah, boros, dan banyak mengeluarkan harta secara sia-sia. Rejeki memang Allah yang memberi, namun manusialah yang seharusnya pandai mengatur agar cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan baik di dunia dan akherat kelak, sehingga kemapanan dapat dicapai. Aidil Akbar Madjid dalam kata-kata mutiaranya menulis, jika hidupmu mapan, maka wajahmu (yang tak tampan) akan termaafkan. ” Sepakat, karena setelah mapan, ketampanan itu bisa diusahakan. So, jika hidupmu mapan, pasangan rupawanpun bukan sekedar impian. Ya kan? Banyak orang mengasosiasikan hidup mapan dengan aset yang dimili...

STEP BY STEP PROSES FINANCIAL PLANNING DI SHILA FINANCIAL

Berikut ini adalah step by step proses konsultasi keuangan di SHILA FINANCIAL sesuai dengan standar IARFC: Calon klien diharapkan memberikan informasi terperinci tentang kondisi keuangannya. Untuk itu, calon klien diminta untuk melakukan asesmen keuangan dengan mengisi formulir DGQ (Data Gathering Questionnaire). Pengisian formulir DGQ akan membantu kami untuk memahami lebih lanjut kondisi keuangan dan faktor-faktor non-keuangan yang berpengaruh pada calon klien. Formulir DGQ dapat diisi secara langsung pada saat konsultasi atau dapat diirim melalui email jika tidak memungkinkan bertemu langsung. Setelah formulir DGQ dikirimkan kembali dan kami sudah memperoleh gambaran yang jelas tentang kondisi dan tujuan keuangan yang ingin dicapai oleh calon klien, kami akan melakukan Financial Check-up dan mengirimkan hasilnya beserta surat penawaran biaya konsultasi sesuai dengan lingkup kerja yang diinginkan oleh calon klien. Surat penawaran tersebut terbuka untuk diskusi, dan jika sudah disepak...