Skip to main content

STEP BY STEP PROSES FINANCIAL PLANNING DI SHILA FINANCIAL

Berikut ini adalah step by step proses konsultasi keuangan di SHILA FINANCIAL sesuai dengan standar IARFC:

  1. Calon klien diharapkan memberikan informasi terperinci tentang kondisi keuangannya. Untuk itu, calon klien diminta untuk melakukan asesmen keuangan dengan mengisi formulir DGQ (Data Gathering Questionnaire).

  2. Pengisian formulir DGQ akan membantu kami untuk memahami lebih lanjut kondisi keuangan dan faktor-faktor non-keuangan yang berpengaruh pada calon klien. Formulir DGQ dapat diisi secara langsung pada saat konsultasi atau dapat diirim melalui email jika tidak memungkinkan bertemu langsung.

  3. Setelah formulir DGQ dikirimkan kembali dan kami sudah memperoleh gambaran yang jelas tentang kondisi dan tujuan keuangan yang ingin dicapai oleh calon klien, kami akan melakukan Financial Check-up dan mengirimkan hasilnya beserta surat penawaran biaya konsultasi sesuai dengan lingkup kerja yang diinginkan oleh calon klien.

  4. Surat penawaran tersebut terbuka untuk diskusi, dan jika sudah disepakati, maka kontrak kerja akan dibuat dan proses perencanaan keuangan dilakukan. Calon klien diharapkan membayar uang muka biaya pembuatan bookplan sesuai kesepakatan.

  5. Output yang akan didapatkan oleh klien adalah perencanaan keuangan tertulis (Financial Bookplan) yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan klien. Bookplan tersebut dapat berupa case by case, miniplan, atau bookplan komprehensif, dan dilengkapi dengan action plan atau rencana implementasi yang harus dilakukan.

  6. Proses pembuatan bookplan memerlukan waktu sekitar 30 hari kerja dari saat kami menerima dokumen dan data yang dibutuhkan secara lengkap.

  7. Setelah bookplan selesai disusun dan sudah diterima pembayaran lunasannya, kami akan melakukan presentasi melalui Zoom atau bertemu langsung sesuai kesepakatan.

  8. Kami akan mendampingi calon klien dalam proses implementasi action plan yang telah disusun.

Untuk mendapatkan formulir DGQ, kami charge biaya komitmen fee yang affordable dibayarkan terlebih dahulu sebelum formulir dikirimkan.

Jangan ragu untuk menghubungi kami sekarang, dan mari kita bersama-sama merencanakan keuangan Anda secara komprehensif, sehingga kewajiban dapat terpenuhi, kebutuhan dapat terpenuhi, dan keinginan dapat terwujud, kini, esok, dan nanti.

Terima kasih telah mempercayakan keuangan Anda pada kami, SHILA FINANCIAL - Your Financial Planning Partner.


shila.financial@gmail.com






Popular posts from this blog

Beban Hutang Pra Nikah

"Saya hendak menikah, tetapi minder, calon suami seorang Pengusaha dan kondisi saya banyak hutang akibat bangkrut berbisnis. Saat ini saya bekerja sebagai karyawan, namun gaji habis utk membayar cicilan dan Saya berikan kepada ibu. Apa yg harus saya lakukan mba?" Nita. Eng ing eng..... Kondisi yang tidak mudah jika saya di posisi mba Nita. Perlu di ketahui, beban hutang, dan tanggungan sebelum menikah menjadi salah satu penyebab kekacauan rumah tangga. Oleh karena itu, mba Nita HARUS mengkomunikasikan beban hutang dan alokasi untuk ibu tersebut kepada calon suami, dan di sepakati : 1. Bagaimana sistem keuangan nantinya, apakah SUAMI (Semua Uang Milik Istri), suami presiden, istri mentri keungan, atau uangku uangku - uangmu uangmu dan masing2 menanggung beban pengeluaran yang telah di sepakati. 2. Sistem keuangan menentukan akhirnya Beban hutang menjadi tanggungan siapa nantinya, tanggungan bersama, atau tetap tanggungan mba Nita. 3. Juga bagaimana dengan alokasi untuk ...

6 CIRI HIDUP MAPAN, KAMU TERMASUK NGGAK ?

Hidup mapan adalah dambaan dan kewajiban setiap orang. Karena kita diberi Allah kekayaan dan kecukupan, bukan kekayaan dan kemiskinan. Jadi siapa yang menjadikan kita miskin, adalah diri kita sendiri, akibat tidak merencanakan keuangan dengan baik, sehingga timpang dan tidak proporsional dalam membagi pos-pos keuangan. Beberapa contohnya karena tidak mengeluarkan hak Allah, pelit dalam berinfak sedekah, boros, dan banyak mengeluarkan harta secara sia-sia. Rejeki memang Allah yang memberi, namun manusialah yang seharusnya pandai mengatur agar cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan baik di dunia dan akherat kelak, sehingga kemapanan dapat dicapai. Aidil Akbar Madjid dalam kata-kata mutiaranya menulis, jika hidupmu mapan, maka wajahmu (yang tak tampan) akan termaafkan. ” Sepakat, karena setelah mapan, ketampanan itu bisa diusahakan. So, jika hidupmu mapan, pasangan rupawanpun bukan sekedar impian. Ya kan? Banyak orang mengasosiasikan hidup mapan dengan aset yang dimili...