Skip to main content

Ternak Peliharaaan, Termasuk Investasi?

T : Selamat pagi mba Ila, saya tinggal di kampung, selain sebagai PNS saya nyambi memelihara ternak di rumah, ada kambing, sapi dan ayam. Khusus untuk ayam, saya gunakan untuk kebutuhan hidup sehari hari. Kambing dan sapi saya gunakan jika ada keperluan seperti biaya masuk sekolah atau misal orang tua saya harus berobat. Bagaimana fungsi ternak saya, apakah bisa di masukkan sebagai investasi? Daryo, Wonogiri. 

J. Selamat pagi pak Daryo, salut dengan pengaturan bapak akan keuangan, bisa menjadi contoh untuk warga yang lain. Benar bapak, pemeliharaan ternak masuk dalam kategori investasi, bahkan mungkin bisa mengalahkan investasi reksadana saham, secara keuntungan namun secara resiko mirip trading atau berdagang saham/mata uang asing. High risk high return, hasil tinggi, resiko juga sangat tinggi, sebanding.
Untuk meminimalkan resiko kerugian akibat kematian dan pencurian, bapak bisa menyimpan hasil penjualan kambing atau sapi ke dalam instrumen keuangan yg lain, misal deposito, untuk kebutuhan di bawah satu tahun dan logam mulia atau boleh perhiasan dengan kadar karat yg di akui secara international yaitu di atas 80%. Mengapa? Logam mulia dan perhiasan tersebut akan mudah di jual kembali di banding dengan yg kadar karat lebih rendah. Bank yg menerima gadai tidak menerima perhiasan dengan kadar di bawah 80%.
Tentang kegemaran bapak membeli berlian, dan keris, bahwa berlian adalah batu mulia, bukan logam mulia. Berlian masuk ke dalam kategori barang atau benda koleksi, begitu juga dengan keris. Nilainya tergantung selera kolektor. Keduanya bisa dimasukkan dalam kategori aset barang koleksi.

Demikian pak Daryp, saya yakin bapak lebih berpengalaman dalam hal ini. Salam investasi.
Ila Abdulrahman, S.Pt., RPP, RFA ¦ Fame Financial Advisor

Tulisan ini telah di Muat di harian Joglosemar, Rubrik Bijak Kelola Uang, tanggal  01 Nopember 2013.

Popular posts from this blog

Beban Hutang Pra Nikah

"Saya hendak menikah, tetapi minder, calon suami seorang Pengusaha dan kondisi saya banyak hutang akibat bangkrut berbisnis. Saat ini saya bekerja sebagai karyawan, namun gaji habis utk membayar cicilan dan Saya berikan kepada ibu. Apa yg harus saya lakukan mba?" Nita. Eng ing eng..... Kondisi yang tidak mudah jika saya di posisi mba Nita. Perlu di ketahui, beban hutang, dan tanggungan sebelum menikah menjadi salah satu penyebab kekacauan rumah tangga. Oleh karena itu, mba Nita HARUS mengkomunikasikan beban hutang dan alokasi untuk ibu tersebut kepada calon suami, dan di sepakati : 1. Bagaimana sistem keuangan nantinya, apakah SUAMI (Semua Uang Milik Istri), suami presiden, istri mentri keungan, atau uangku uangku - uangmu uangmu dan masing2 menanggung beban pengeluaran yang telah di sepakati. 2. Sistem keuangan menentukan akhirnya Beban hutang menjadi tanggungan siapa nantinya, tanggungan bersama, atau tetap tanggungan mba Nita. 3. Juga bagaimana dengan alokasi untuk ...

6 CIRI HIDUP MAPAN, KAMU TERMASUK NGGAK ?

Hidup mapan adalah dambaan dan kewajiban setiap orang. Karena kita diberi Allah kekayaan dan kecukupan, bukan kekayaan dan kemiskinan. Jadi siapa yang menjadikan kita miskin, adalah diri kita sendiri, akibat tidak merencanakan keuangan dengan baik, sehingga timpang dan tidak proporsional dalam membagi pos-pos keuangan. Beberapa contohnya karena tidak mengeluarkan hak Allah, pelit dalam berinfak sedekah, boros, dan banyak mengeluarkan harta secara sia-sia. Rejeki memang Allah yang memberi, namun manusialah yang seharusnya pandai mengatur agar cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan baik di dunia dan akherat kelak, sehingga kemapanan dapat dicapai. Aidil Akbar Madjid dalam kata-kata mutiaranya menulis, jika hidupmu mapan, maka wajahmu (yang tak tampan) akan termaafkan. ” Sepakat, karena setelah mapan, ketampanan itu bisa diusahakan. So, jika hidupmu mapan, pasangan rupawanpun bukan sekedar impian. Ya kan? Banyak orang mengasosiasikan hidup mapan dengan aset yang dimili...

STEP BY STEP PROSES FINANCIAL PLANNING DI SHILA FINANCIAL

Berikut ini adalah step by step proses konsultasi keuangan di SHILA FINANCIAL sesuai dengan standar IARFC: Calon klien diharapkan memberikan informasi terperinci tentang kondisi keuangannya. Untuk itu, calon klien diminta untuk melakukan asesmen keuangan dengan mengisi formulir DGQ (Data Gathering Questionnaire). Pengisian formulir DGQ akan membantu kami untuk memahami lebih lanjut kondisi keuangan dan faktor-faktor non-keuangan yang berpengaruh pada calon klien. Formulir DGQ dapat diisi secara langsung pada saat konsultasi atau dapat diirim melalui email jika tidak memungkinkan bertemu langsung. Setelah formulir DGQ dikirimkan kembali dan kami sudah memperoleh gambaran yang jelas tentang kondisi dan tujuan keuangan yang ingin dicapai oleh calon klien, kami akan melakukan Financial Check-up dan mengirimkan hasilnya beserta surat penawaran biaya konsultasi sesuai dengan lingkup kerja yang diinginkan oleh calon klien. Surat penawaran tersebut terbuka untuk diskusi, dan jika sudah disepak...