Skip to main content

Mengatur Keuangan Untuk Mahasiswa

Mahasiswa, perlukah perencanaan keuangan? PERLU !! Hellooww gaji aja belum punya, apanya yang mau di atur.  Perencanaan Keuangan itu bukan tentang seberapa banyak pendapatan, tetapi seberapa banyak yang di simpan.  So? Nggak  penting kiriman orang tua berapa, yang penting itu bisa menyimpan (investasi) berapa.
Mahasiswa tetap butuh mengatur keuangan, apalagi tinggal jauh dari orang tua, tidak  ada sanak famili, yang ada hanya teman serantauan, bagaimana mengaturnya? Dalam kelas "Atur Duit"  atau  kami ajarkan MBK (Management by Kencleng), yaitu memisahkan pos-pos keuangan dengan menggunakan amplop. 
  1. Lakukan prinsip sederhana pemisahan, yaitu untuk sosial,  untuk belajar berinvestasi, untuk keperluan kuliah yang mendadak, dan  untuk biaya hidup sehari-hari, dengan catatan uang kost atau uang kontrakan sudah ada alokasi tersendiri. Pisahkan dalam amplop-amplop, atau bisa juga dalam kaleng –kaleng atau celengan. 
  2. Buatlah RAB, Rencana Anggaran Belanja tiap bulan,  pisahkan mana pengeluaran tetap, mana pengeluaran yang berubah-ubah. Lihat 3 bulan, mana pengeluaran yang tidak perlu, mana yang terlalu besar, dan mana yang harus di di penuhi. Lakukan penyesuaian. 
  3. Pastikan tidak punya hutang yang konsumtif ya, misal kemarin belanja sale atau diskonan  di mall dengan uang pinjaman atau kartu kredit. Jika masih ada tanggungan ini, bayar, lunasin terlebih dahulu. Kalo hutang laptop bolehlah, ciciclannya tidak boleh lebih dari 30% yang saku
  4. Setelah lunas semua hutang-hutang, dan RAB sudah di sesuaikan, mulai rutinkan berinvestasi. Mau investasi kemana, banyak pilihannya, ada deposito, reksadana mulai Rp 100 ribu per bulan, atau membeli logam mulia dengan tabungan emas mulai Rp 5 ribu per
Dana Investasi yang terkumpul ini beserta margin yang di dapat dalam 4 tahun ke depan, dapat dimanfaatkan untuk biaya wisuda, termasuk membelikan tiket orang tua, dan sangat memungkinkan juga sebagai modal usaha, atau biaya menikah barangkali.
Nah Mahasiswa, selamat mengatur keuangan ya. Untuk Keuangan yg lebih baik, rencakan bersama ahlinya SHILA Financial di ila.abdulrahman@gmail.com.



Popular posts from this blog

Beban Hutang Pra Nikah

"Saya hendak menikah, tetapi minder, calon suami seorang Pengusaha dan kondisi saya banyak hutang akibat bangkrut berbisnis. Saat ini saya bekerja sebagai karyawan, namun gaji habis utk membayar cicilan dan Saya berikan kepada ibu. Apa yg harus saya lakukan mba?" Nita. Eng ing eng..... Kondisi yang tidak mudah jika saya di posisi mba Nita. Perlu di ketahui, beban hutang, dan tanggungan sebelum menikah menjadi salah satu penyebab kekacauan rumah tangga. Oleh karena itu, mba Nita HARUS mengkomunikasikan beban hutang dan alokasi untuk ibu tersebut kepada calon suami, dan di sepakati : 1. Bagaimana sistem keuangan nantinya, apakah SUAMI (Semua Uang Milik Istri), suami presiden, istri mentri keungan, atau uangku uangku - uangmu uangmu dan masing2 menanggung beban pengeluaran yang telah di sepakati. 2. Sistem keuangan menentukan akhirnya Beban hutang menjadi tanggungan siapa nantinya, tanggungan bersama, atau tetap tanggungan mba Nita. 3. Juga bagaimana dengan alokasi untuk ...

6 CIRI HIDUP MAPAN, KAMU TERMASUK NGGAK ?

Hidup mapan adalah dambaan dan kewajiban setiap orang. Karena kita diberi Allah kekayaan dan kecukupan, bukan kekayaan dan kemiskinan. Jadi siapa yang menjadikan kita miskin, adalah diri kita sendiri, akibat tidak merencanakan keuangan dengan baik, sehingga timpang dan tidak proporsional dalam membagi pos-pos keuangan. Beberapa contohnya karena tidak mengeluarkan hak Allah, pelit dalam berinfak sedekah, boros, dan banyak mengeluarkan harta secara sia-sia. Rejeki memang Allah yang memberi, namun manusialah yang seharusnya pandai mengatur agar cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan baik di dunia dan akherat kelak, sehingga kemapanan dapat dicapai. Aidil Akbar Madjid dalam kata-kata mutiaranya menulis, jika hidupmu mapan, maka wajahmu (yang tak tampan) akan termaafkan. ” Sepakat, karena setelah mapan, ketampanan itu bisa diusahakan. So, jika hidupmu mapan, pasangan rupawanpun bukan sekedar impian. Ya kan? Banyak orang mengasosiasikan hidup mapan dengan aset yang dimili...

STEP BY STEP PROSES FINANCIAL PLANNING DI SHILA FINANCIAL

Berikut ini adalah step by step proses konsultasi keuangan di SHILA FINANCIAL sesuai dengan standar IARFC: Calon klien diharapkan memberikan informasi terperinci tentang kondisi keuangannya. Untuk itu, calon klien diminta untuk melakukan asesmen keuangan dengan mengisi formulir DGQ (Data Gathering Questionnaire). Pengisian formulir DGQ akan membantu kami untuk memahami lebih lanjut kondisi keuangan dan faktor-faktor non-keuangan yang berpengaruh pada calon klien. Formulir DGQ dapat diisi secara langsung pada saat konsultasi atau dapat diirim melalui email jika tidak memungkinkan bertemu langsung. Setelah formulir DGQ dikirimkan kembali dan kami sudah memperoleh gambaran yang jelas tentang kondisi dan tujuan keuangan yang ingin dicapai oleh calon klien, kami akan melakukan Financial Check-up dan mengirimkan hasilnya beserta surat penawaran biaya konsultasi sesuai dengan lingkup kerja yang diinginkan oleh calon klien. Surat penawaran tersebut terbuka untuk diskusi, dan jika sudah disepak...