Skip to main content

Mengenal Perencanaan Keuangan

Apa itu perencanaan keuangan?

Kita semua membuat banyak sekali keputusan setiap harinya. Mulai dari bangun tidur; kita harus membuat keputusan apakah akan langsung bangun dan mandi, atau bermalas-malasan sejenak. Memilih pakaian yang akan dikenakan, memilih akan sarapan apa, membaca koran di rumah atau di kantor saja, dan seterusnya.

Sebagian besar keputusan ini mungkin sederhana dan hanya memiliki beberapa konsekuensi yang sepele. Namun disadari atau tidak, sebagian keputusan yang harus kita ambil ternyata cukup kompleks dan punya efek yang panjang terhadap keuangan kita. Misalnya, ketika harus memilih akan menabung dimana, investasi berapa, asuransi apa yang dipilih, beli rumah dimana, beli mobil apa, dll.

Sayangnya, ketika membuat keputusan hanya sedikit orang yang memperhatikan bagaimana caranya untuk membuat keputusan yang lebih baik. Dan hanya sebagian yang sadar bahwa apa yang dilakukan hari ini akan sangat berpengaruh terhadap kondisi mereka di masa depan.

Dari kacamata keuangan, membuat rencana akan masa depan, termasuk di dalamnya strategi dalam mengelola uang. Mulai dari mendapatkan, menggunakan, menginvestasikan, mensedekahkan, sampai mewariskan; disebut dengan Perencanaan Keuangan.

Dengan perencanaan keuangan, keluarga diajak untuk merencanakan masa depan keuangannya sedini mungkin. Mulai dari perencaaan keuangan untuk dana pendidikan anak, dana pensiun, antisipasi resiko keuangan, dana naik haji, perencanaan waris, maupun tujuan keuangan lainnya seperti pembelian mobil, rumah, dan sebagainya.

Proses perencanaan keuangan secara islami, dimulai dari meluruskan niat, bahwa niatnya adalah untuk merencanakan masa depan tanpa melupakan unsur takdir. Usaha yang dibarengi kepasrahan ini disebut juga dengan tawakal. Dan tentu saja tujuan yang ingin dicapai bukan hanya mengejar kepentingan materi semata, tapi juga kesuksesan di akhirat (al-falaah).

Tujuan keuangan pun disesuaikan prioritasnya dengan ajaran Islam, yaitu mendahulukan yang wajib di atas yang sunnah. Dan memperhatikan aspek hukum islam lainnya, seperti riba, zakat dan waris.

Urutan dalam perencanaan keuangan :
  1. Zakat, Infak dan sedekah
  2. Melunasi Hutang Konsumtif
  3. Membuat  Cash flow positif/ harus positif
  4. Membentuk Emergency Fund
  5. Membeli Proteksi
  6. Menyusun Tujuan keuangan dan investasi
  7. Menginvestasikan dana sesuai tujuan dan membuat portofolio
 
Apakah Perencana Keuangan/Financial Planner itu ?

Perencana keuangan berprofesi membantu merencanakan keuangan pribadi dengan membantu memberikan solusi perencanaan, pemilihan pengelolaan keuangan, kekayaan atau investasi nasabah, agar kebutuhan keuangan nasabah jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dapat tercapai.

Perencana keuangan bertugas merancang suatu strategi investasi yang sesuai dengan  karakter nasabah dengan tujuan untuk mencapai "DREAMS"/tujuan keuangan/investasi nasabah.


Popular posts from this blog

Beban Hutang Pra Nikah

"Saya hendak menikah, tetapi minder, calon suami seorang Pengusaha dan kondisi saya banyak hutang akibat bangkrut berbisnis. Saat ini saya bekerja sebagai karyawan, namun gaji habis utk membayar cicilan dan Saya berikan kepada ibu. Apa yg harus saya lakukan mba?" Nita. Eng ing eng..... Kondisi yang tidak mudah jika saya di posisi mba Nita. Perlu di ketahui, beban hutang, dan tanggungan sebelum menikah menjadi salah satu penyebab kekacauan rumah tangga. Oleh karena itu, mba Nita HARUS mengkomunikasikan beban hutang dan alokasi untuk ibu tersebut kepada calon suami, dan di sepakati : 1. Bagaimana sistem keuangan nantinya, apakah SUAMI (Semua Uang Milik Istri), suami presiden, istri mentri keungan, atau uangku uangku - uangmu uangmu dan masing2 menanggung beban pengeluaran yang telah di sepakati. 2. Sistem keuangan menentukan akhirnya Beban hutang menjadi tanggungan siapa nantinya, tanggungan bersama, atau tetap tanggungan mba Nita. 3. Juga bagaimana dengan alokasi untuk ...

6 CIRI HIDUP MAPAN, KAMU TERMASUK NGGAK ?

Hidup mapan adalah dambaan dan kewajiban setiap orang. Karena kita diberi Allah kekayaan dan kecukupan, bukan kekayaan dan kemiskinan. Jadi siapa yang menjadikan kita miskin, adalah diri kita sendiri, akibat tidak merencanakan keuangan dengan baik, sehingga timpang dan tidak proporsional dalam membagi pos-pos keuangan. Beberapa contohnya karena tidak mengeluarkan hak Allah, pelit dalam berinfak sedekah, boros, dan banyak mengeluarkan harta secara sia-sia. Rejeki memang Allah yang memberi, namun manusialah yang seharusnya pandai mengatur agar cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan baik di dunia dan akherat kelak, sehingga kemapanan dapat dicapai. Aidil Akbar Madjid dalam kata-kata mutiaranya menulis, jika hidupmu mapan, maka wajahmu (yang tak tampan) akan termaafkan. ” Sepakat, karena setelah mapan, ketampanan itu bisa diusahakan. So, jika hidupmu mapan, pasangan rupawanpun bukan sekedar impian. Ya kan? Banyak orang mengasosiasikan hidup mapan dengan aset yang dimili...

STEP BY STEP PROSES FINANCIAL PLANNING DI SHILA FINANCIAL

Berikut ini adalah step by step proses konsultasi keuangan di SHILA FINANCIAL sesuai dengan standar IARFC: Calon klien diharapkan memberikan informasi terperinci tentang kondisi keuangannya. Untuk itu, calon klien diminta untuk melakukan asesmen keuangan dengan mengisi formulir DGQ (Data Gathering Questionnaire). Pengisian formulir DGQ akan membantu kami untuk memahami lebih lanjut kondisi keuangan dan faktor-faktor non-keuangan yang berpengaruh pada calon klien. Formulir DGQ dapat diisi secara langsung pada saat konsultasi atau dapat diirim melalui email jika tidak memungkinkan bertemu langsung. Setelah formulir DGQ dikirimkan kembali dan kami sudah memperoleh gambaran yang jelas tentang kondisi dan tujuan keuangan yang ingin dicapai oleh calon klien, kami akan melakukan Financial Check-up dan mengirimkan hasilnya beserta surat penawaran biaya konsultasi sesuai dengan lingkup kerja yang diinginkan oleh calon klien. Surat penawaran tersebut terbuka untuk diskusi, dan jika sudah disepak...