Skip to main content

Kemana Berinvestasi

Tanya : Assalamualaikum..
Sori ganggu mbak, mau tanya dengan serius nih. Misalkan aku ada uang 6 juta. Pengen investasi. Tapi yg aman. Apakah reksadana, deposito ataukah emas batangan? Sementara emas batangan sedang tinggi harganya. Trims mbak. Mas Dito - Solo.

 Jawab : Pertanyaan ini sering di ajukan dalam-seminar-seminar ataupun workshop. Sebelum menentukan kemana investasi, tentukan dulu

Profil resiko diri anda, apakah type konservatif, berkembang, seimbang atau agresif? (bisa di lihat di website ini).
Rencananya berapa tahun lagi dana investasi akan di tarik? Jangka waktu penarikan 5 tahun, akan berbeda alokasi investasinya dengan penarikan 1 tahun, 2 tahun atau 3 -4 tahun.
Penarikan di bawah 1 tahun ke deposito 

  1. Jangka pendek 1 – 2 tahun : sebaiknya beli Emas dan Reksadana Pasar Uang (RDPU)
  2. Jangka menengah 2 – 3 tahun : boleh Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT)atau disebut juga Reksadana Obligasi.
  3. Jangka menengah 3 – 5 tahun : Reksadana Campuran (RDC)
  4. Jangka panjang di atas 5 tahun : Reksadana Saham (RDS)

Ingin dapat berapa dari dana yang di investasikan? Misal profil anda konservatif tapi ingin dapat angka besar dan jangka panjang, maka boleh paksa diri anda menjadi type agresif dan pilih RDS. 

Masing-masing jenis investasi memiliki resiko, yang dapat anda lakukan adalah meminimalkan resiko tersebut dengan melakukan diversifikasi investasi misalnya membagi 6 juta tersebut ke dalam 2 jenis investasi berbeda. Yang terpenting bukanlah berapa harga belinya, tetapi berapa pertambahan nilainya (NAB, Nilai Aktiva Bersih) atau harga jual kembali.

Dalam berinvestasi di reksadana, anda harus bersikap tenang terhadap gejolak, NAB akan mengalami fluktuasi naik turun dengan tren naik. Seperti saat ini dengan menguatnya dolar, sebagian orang ada yang melakukan penarikan dana investasinya, dengan mengalami kerugian, padahal sebaiknya melakukan Top up (melakukan aksi beli) mumpung NAB dalam angka yang murah

Nah Selamat Berinvestasi, saatnya uang bekerja untuk anda. 

Tulisan ini telah di publikasikan di harian joglosemar tanggal 31 Agustus 2013 dalam Rubrik Bijak Kelola Uang.

Popular posts from this blog

Beban Hutang Pra Nikah

"Saya hendak menikah, tetapi minder, calon suami seorang Pengusaha dan kondisi saya banyak hutang akibat bangkrut berbisnis. Saat ini saya bekerja sebagai karyawan, namun gaji habis utk membayar cicilan dan Saya berikan kepada ibu. Apa yg harus saya lakukan mba?" Nita. Eng ing eng..... Kondisi yang tidak mudah jika saya di posisi mba Nita. Perlu di ketahui, beban hutang, dan tanggungan sebelum menikah menjadi salah satu penyebab kekacauan rumah tangga. Oleh karena itu, mba Nita HARUS mengkomunikasikan beban hutang dan alokasi untuk ibu tersebut kepada calon suami, dan di sepakati : 1. Bagaimana sistem keuangan nantinya, apakah SUAMI (Semua Uang Milik Istri), suami presiden, istri mentri keungan, atau uangku uangku - uangmu uangmu dan masing2 menanggung beban pengeluaran yang telah di sepakati. 2. Sistem keuangan menentukan akhirnya Beban hutang menjadi tanggungan siapa nantinya, tanggungan bersama, atau tetap tanggungan mba Nita. 3. Juga bagaimana dengan alokasi untuk ...

6 CIRI HIDUP MAPAN, KAMU TERMASUK NGGAK ?

Hidup mapan adalah dambaan dan kewajiban setiap orang. Karena kita diberi Allah kekayaan dan kecukupan, bukan kekayaan dan kemiskinan. Jadi siapa yang menjadikan kita miskin, adalah diri kita sendiri, akibat tidak merencanakan keuangan dengan baik, sehingga timpang dan tidak proporsional dalam membagi pos-pos keuangan. Beberapa contohnya karena tidak mengeluarkan hak Allah, pelit dalam berinfak sedekah, boros, dan banyak mengeluarkan harta secara sia-sia. Rejeki memang Allah yang memberi, namun manusialah yang seharusnya pandai mengatur agar cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan baik di dunia dan akherat kelak, sehingga kemapanan dapat dicapai. Aidil Akbar Madjid dalam kata-kata mutiaranya menulis, jika hidupmu mapan, maka wajahmu (yang tak tampan) akan termaafkan. ” Sepakat, karena setelah mapan, ketampanan itu bisa diusahakan. So, jika hidupmu mapan, pasangan rupawanpun bukan sekedar impian. Ya kan? Banyak orang mengasosiasikan hidup mapan dengan aset yang dimili...

STEP BY STEP PROSES FINANCIAL PLANNING DI SHILA FINANCIAL

Berikut ini adalah step by step proses konsultasi keuangan di SHILA FINANCIAL sesuai dengan standar IARFC: Calon klien diharapkan memberikan informasi terperinci tentang kondisi keuangannya. Untuk itu, calon klien diminta untuk melakukan asesmen keuangan dengan mengisi formulir DGQ (Data Gathering Questionnaire). Pengisian formulir DGQ akan membantu kami untuk memahami lebih lanjut kondisi keuangan dan faktor-faktor non-keuangan yang berpengaruh pada calon klien. Formulir DGQ dapat diisi secara langsung pada saat konsultasi atau dapat diirim melalui email jika tidak memungkinkan bertemu langsung. Setelah formulir DGQ dikirimkan kembali dan kami sudah memperoleh gambaran yang jelas tentang kondisi dan tujuan keuangan yang ingin dicapai oleh calon klien, kami akan melakukan Financial Check-up dan mengirimkan hasilnya beserta surat penawaran biaya konsultasi sesuai dengan lingkup kerja yang diinginkan oleh calon klien. Surat penawaran tersebut terbuka untuk diskusi, dan jika sudah disepak...