Skip to main content

Tahun Baru, Kontroversi Perayaan

Ya..hampir semua manusia di belahan bumi manapun, gegap gempita dengan pergantian tahun masehi ini. Saya? memilih tinggal di rumah memulai hal yang baru, mereview setahun kemarin, apa saja yang salah dan bikin gagal. Sebelah rumah bergema bunyi petasan dan kembang api yang mengudara. entahlah apa manfaatnya selain membuat berisik. Buat saya pergantian tahun sama sja dengan pergantian hari-hari lain, bedanyaaa..besoknya anak-anak libur sekolah. yeaaaaa... *happy, itu saja.

Di socmed bertebaran rame ada yang merayakan pergantian tahun, ada yang melarangnya dan menghimbau untuk tidak merayakan karena dianalisa banyaknya kemudharatan di banding manfaatnya. thats rite!

Kami (saya dan keluarga besar asal) seringkali berpikir simple untuk hal-hal yang kadang rumit buat orang lain. Bapak saya yang alhamdulillah lulus SR (Setara SD saat ini) dan hanya lebih banyak mengenyam pendidikan di pesantren kakek, mengajarkan kami dengan logika begini : 
"Lihatlah sesuatu dari sisi positifnya" misal :
  1. Tiba'an atau baca berjanji, di nilai sebagian orang tidak ada ajarannya, ya benar, tapi dengan tibaan itu menyelamatkan generasi muda dari kumpul berhura-hura tidak jelas entah di mana. Tibaan mengumpulkan anak-anak muda, bersyair sholawat di mushola atau bergilir dari satu rumah ke rumah yang lain dengan pakian yang syar'i, daripada mereka entah dengan rok mini atau hot pants sepantat itu nongkrong di pinggir jalan.
  2. Manakib, anggap saja ini adalah ajang silaturahim yang lebih baik daripada berkumpul-kumpul  dan ngobrol ngalor ngidul ga jelas, dengan rokok "tingwe" mengepul dari setiap bibir.
  3. Tahlil, 7, 40 dan 100 hari. ini adalah sarana menghibur yang di tinggal mati, daripada nemanin tapi tidak ngapa-ngapain, atau ngapa-ngpain tidak terorganisir dengan baik, lebih baik menemani ahli waris dengan mengaji bertasbih, selama 7 hari hingga kesedihan mereka hilang. Toh makanan yang di suguhkan berasal dari para sanak saudara dan tetangga yang datang, mereka juga yang memasak dan menghidangkan.
  4. Tahun baru (masehi dan hijiriyah), karena besoknya libur mari berkumpul dengan sanak keluarga, bersilaturahim.
Itu beberapa hal yang di ajarkan oleh seorang TUNIPAN ABDULRAHMAN, the ordinary old man.
sependapat atau kontroversi, itu hal wajar dalam hidup ini, yang penting bagaimana saling menghargai dan tidak mengganggu, karena masing-masing punya alasan

Popular posts from this blog

6 CIRI HIDUP MAPAN, KAMU TERMASUK NGGAK ?

Hidup mapan adalah dambaan dan kewajiban setiap orang. Karena kita diberi Allah kekayaan dan kecukupan, bukan kekayaan dan kemiskinan. Jadi siapa yang menjadikan kita miskin, adalah diri kita sendiri, akibat tidak merencanakan keuangan dengan baik, sehingga timpang dan tidak proporsional dalam membagi pos-pos keuangan. Beberapa contohnya karena tidak mengeluarkan hak Allah, pelit dalam berinfak sedekah, boros, dan banyak mengeluarkan harta secara sia-sia. Rejeki memang Allah yang memberi, namun manusialah yang seharusnya pandai mengatur agar cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan baik di dunia dan akherat kelak, sehingga kemapanan dapat dicapai. Aidil Akbar Madjid dalam kata-kata mutiaranya menulis, jika hidupmu mapan, maka wajahmu (yang tak tampan) akan termaafkan. ” Sepakat, karena setelah mapan, ketampanan itu bisa diusahakan. So, jika hidupmu mapan, pasangan rupawanpun bukan sekedar impian. Ya kan? Banyak orang mengasosiasikan hidup mapan dengan aset yang dimili...

NAFKAH ANAK PASCA BERCERAI, TANGGUNGJAWAB SIAPA ?

Sering sekali, pasca cerai, mantan istri banting tulang bak roller coaster demi memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Suami? Kan kita sudah cerai, dan kamu udah nikah lagi. Pernah dengar yang begini?  Lalu, sebenarnya kewajiban siapakah?  1. Secara syariah  Setiap manusia – selain Adam, Hawa, dan Isa–, tercipta dari satu ayah dan satu ibu. Karena itu, dalam aturan agama apapun, tidak ada istilah mantan anak, atau mantan bapak, atau mantan ibu. Karena hubungan anak dan orang tua, tidak akan pernah putus, sekalipun berpisah karena perceraian atau kematian. Berbeda dengan hubungan karena pernikahan. Hubungan ini bisa dibatalkan atau dipisahkan. Baik karena keputusan hakim, perceraian, atau kematian. Di sinilah kita mengenal istilah mantan suami, atau mantan istri. Dalam islam, kewajiban memberi nafkah dibebankan kepada ayah, dan bukan ibunya. Karena kepada keluarga, wajib menanggung semua kebutuhan anggota keluarganya, istri dan anak-anaknya. Keterang...

Wakaf, Mengapa Harus Menjadi Bagian dari Perencanaan Keuangan Muslim?

WAKAF Planning Menggunakan Produk Keuangan "Endowment". Saat ini Wakaf menjadi gerakan untuk menggalang dana beasiswa. Beberapa kampus di Indonesia, menerbitkan produk Reksadana Endowment, Deposito Endowment. Contohnya salah satu kampus di Jawa Barat & Jakarta bekerjasama dengan Manajer Investasi menerbitkan produk Reksadana Endowment, dimulai dari dana Lumpsum yang telah dimiliki, kemudian ditambah dana dari para alumni, mulai besaran 100rb, bahkan 10 ribu per penempatan. Imbal hasil atau keuntungan digunakan untuk membiayai UKT ataupun biaya hidup mahsiswa-mahasiwa yang kesulitan yang tidak tercover oleh beasiswa semacam bidikmisi dsb, sedangkan pokok, menjadi dana abadi yang semakin membesar. Bagaimana dengan Almamatermu? Sudahkah juga menerbitkan Reksadana Endowment? Dibawah adalah contoh Merencanakan Wakaf yang kita wajibkan dalam Perencanaan Keuangan seorang Muslim, dimana penyalurannya salah satunya melalui RD endowment. Mengapa Wakaf harus menjadi Bagian dari Per...