Skip to main content

MAKE YOUR DREAMS COME TRUE



ILA ABDULRAHMAN - AIDIL AKBAR MADJID & PARTNERS

Mewujudkan impian adalah keinginan semua orang. Namun hanya sedikit orang yang tahu bagaimana caranya. Bahkan di seminar-seminar motivasi untuk kepentingan mendongkrak produktifitas, sering diteriakkan, wujudkan impianmu, miliki impian. Caranya, di suruh menulis impian itu di kertas, lalu tempel di tembok, di lemari pakaian atau di tempat yang mudah terlihat setiap saat. Konon, biarkan alam yang mewujudkannya. Tapi mem-break down secara finansial, (mungkin) hanya kelas perencanaan keuangan yang punya ilmunya.

credit ; canva
Saya sudah menulis berderet impian di tahun 2000-an, bahwa saya harus punya ini, itu, kemudian diimbangi bekerja keras, bekerja ikhlas, bismillah, tahun berganti. Apakah terwujud? Tidak. Waktu berlalu, impian yang ingin dicapai ternyata sudah menjadi mahal, sedangkan nominal yang saya siapkan jauh dari angka yang dibutuhkan. Why? Karena saya hanya menghimpun tanpa menghitung, menghimpun dalam sarang tanpa mencari tempat bersarang yang tepat. Menghimpun dan menaruhnya dalam bentuk tabungan dan emas. Benar-benar membuang waktu bertahun-tahun. Dimana letak kesalahan saya? Cerita seorang agen property, saat itu.

Kesalahan saya adalah tidak menghitung kenaikan biaya dimasa yang akan datang, saat akan berangkat. Dan hanya memperhitungkan biaya saat ini, sehingga perhitungan simpanan yang dilakukan juga berdasarkan biaya saat ini. Dampaknya, ketika tiba waktunya, dana yang terkumpul ternyata tidak cukupsehingga tidak jadi achieve, dream yang sudah direncanakan.

Akhirnya bertemulah saya dengan ilmu yang membantu saya mendeliver dan step by step menggapai impian-impian tersebut. Apa saja langkah tersebut?

1. Atur Cash Flow, Habiskan.

Pendapatan kita harus dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan sekaligus memenuhi sebagian atau seluruh yang sifatnya impian tersebut. Cash flow dibagi dalam 5 pos, yaitu pos Sosial, cicilan utang, asuransi dan investasi dan biaya hidup. Pos investasi inilah yang digunakan untuk mewujudkan impian-impian kita.

Pos Sosial berupa, Zakat atau perpuluhan atau derma, memberi hadiah dan lain-lain, yang sifatnya giving. Besarannya menganut pada peraturan dalam agama masing-masing, khusus zakat ditetapkan sebesar 2,5% dari penghasilan.

Pos cicilan utang, merupakan pengeluaran untuk membayar kredit benda-benda, aset yang sifatnya produktif, sebesar maksimal 30%, biaya hidup sebesar 40%.

2. Tetapkan Tujuan dan Strategi Investasi

Seringnya dari kita hanya berhenti pada step in, menuliskan tujuan dan menaruhnya di tempat yang mudah terlihat, berharap menjadi motivasi dalam bekerja.

Tujuan ini misalnya, dana pendidikan, dana pensiun, dana haji, liburan, mau beli mobil, beli rumah lagi dan lain sebagainya. Misal,
- membentuk dana darurat
- biaya menikah 5 tahun mendatang,
- uang muka rumah 3 tahun mendatang,
- liburan ke Jepang, 7 tahun mendatang,
- membeli mobil 9 tahun mendatang

Jangan lupa untuk menentukan kategori strategi investasi yang harus dilakukan, terdiri dari jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Untuk rencana jangka panjang (dalam 5 tahun kedepan) maka reksa dana saham merupakan pilihan yang tepat karena dalam jangka panjang fluktuasi dari reksa dana saham cenderung memberi hasil yang positif. Namun, untuk rencana jangka pendek atau dalam satu atau dua tahun ke depan maka memilih produk reksa dana pendapatan tetap cukup bijak karena hasil dari reksa dana pendapatan tetap memberikan hasil yang lebih pasti meskipun tidak sebanyak dalam potensi keuangan reksa dana saham.

Prinsipnya dalam berinvestasi berlaku “High Risk High Return” sehingga pemilihan produk reksa dana yang tepat akan mengendalikan tingkat resiko yang akan dihadapi di kemudian hari.

3. Hitung Kebutuhan Dananya Saat Ini (Present Value , Pv)

Setelah menuliskan impian, selanjutnya mencari tahu berapa dana yang dibutuhkan untuk ke Jepang jika berangkat sekarang, ini dinamakan present value atau disingkat menjadi PV.

Kebutuhan dana atau biaya ini meliputi, transportasi, akomodasi, oleh-oleh, dll. Misalkan untuk pergi ke Jepang selama 10 hari secara ekonomis rame-rame bareng genk, butuh biaya saat ini sebesar : penginapan Rp 3,5 juta, makan Rp3 juta, transportasi selama di jepang Rp 1 juta, oleh-oleh Rp 1 juta, pesawat Rp 7 juta, total sebesar Rp 15,5 jutaan atau sekitar USD 1000 dengan kurs Rp15.500,- per USD.

4. Memproyeksikan Kebutuhan Dananya Saat Berangkat  (Future Value)

Setelah memperoleh data biaya, maka selanjutnya adalah mem-future value-kan biaya tersebut sesuai dengan keberangkatannya yaitu 5 tahun yang akan datang, dengan memperhitungkan berapa rata-rata kenaikan biaya pergi ke jepang. Jika gak mau rumit, Anda bisa menggunakan rata-rata inflasi ekonomi indoneisia, misalkan pada angka 12% per tahun.
Dengan kenaikan sebesar 12% per tahun biaya Rp 15,5 juta tadi 5 tahun yang akan datang berpotensi menjadi Rp 27 jutaan.

5. Menentukan Profil Risiko Investasi Pribadi

Memahami profil risiko investasi menjadi satu hal yang wajib, agar dapat memilih instrumen invetasi yang sesuai dengan tingkat kesanggupan dalam menrima keuantungan maupun kerugian. Untuk mengetahui profil risiko, apakah karakter investasi Anda konservatif, moderat atau agresif, Anda hanya cukup memilih jawaban dari daftar pertanyaan yag tersedia dalam form isian.
Form isian ini dapat anda peroleh di internet atau diberikan dalam berbagai acara yang digelar oleh IARFC Indonesia yang terlampir dalam form Financial Check up.
Nah, setelah mengetahui karakter atau profil risiko, anda dapat menentukan kemana berinvestasi, apakah deposito, ORI, SBR, SRI, reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran atau reksa dana saham, ataukah saham atau properti disesuaikan dengan jangka waktu atau strategi investasi diatas.
6. Menghitung Alokasi Investasi yang Harus Dilakukan

Langkah selanjutnya adalah, menghitung alokasi investasi yang harus dilakukan agar target diatas terpenuhi. Berdasarkan contoh diatas, untuk memenuhi dana piknik ke Jepang 5 tahun mendtanag sebesar Rp 27 jutaan, setidaknya butuh investasi sekitar Rp 400 ribuan dengan penempatan rutin secara bulanan selama 4 tahun. Angka tersebut dihitung, sesuai kebutuhan investor karakter profil moderat.

7. Temukan Instrumen Investas yang Tepat


Produk Investasi di Indonesia untuk jenis reksa dana saja sudah berjumlah ratusan dari berbagai Manager Investasi (MI), belum jenis atau instrumen investasi yang lain, dari sukuk, ORI, dan laiinya. Padahal Anda hanya akan menggunakan beberapa produk bahkan mungkin hanya 1 produk, tergantung dari jumlah nominal investasi, yang sesuai dengan profil resiko Anda dan harapan atau ekspektasi imbal hasil atau ROI (Return of Investment). Pengetahuan tentang produk ini menjadi sangat penting.

Ingat juga untuk memilih Manager Investasi (MI) sesuai syarat-syarat ; lama berdiri, ketangguhan terhadap masa krisis baik produk maupun perusahaan, jumlah Dana kelolaan, kepemilikan, status di OJK, dll. Jangan sampai niat investasi dan asuransi malah tertipu oleh investasi bodong atau abal-abal.

Sebagai contoh, untuk investasi piknik ke jepang tersebut selama 4 tahun reksa dana campuran, boleh menjadi pilihan.

8. Action

Mimpi yang telah anda rencanakan, hanya tinggal rencana jika anda tidak melakukan aksi, yaitu berinvestasi minimal sesuai dengan perhitungan, jangka waktu dan instrumen penempatan.

9. Disiplin

Salah satu penentu keberhasilan mewujudkan mimpi tersebut adalah disiplin, disiplin jumlah, disiplin waktu dan disiplin terhadap diri sendiri.

10. Pada Waktunya, Nikmati Mimpimu

Hingga akhirnya waktu yang direncanakan tiba, selamat menikmati impian anda. Buah jerih payah selama beberapa tahun sebelumnya, dengan menunda konsumsi yang tidak perlu saat itu, terbayar, dengan indahnya tempat-tempat instagramable, gunung Fuji, mekarnya bunga sakura dan tertib serta bersihnya jepang. Jelas dapat diupdate di sosial media dengan bangga, Ya kan?

Nah selamat mewujudkan impian anda, jangan hanya berhenti di tulisan, “aku ingin”. Semoga bermanfaat dan berdayakan keuangan anda !


Artikel sudah ditayangkan di detik finance.

Popular posts from this blog

NAFKAH ANAK PASCA BERCERAI, TANGGUNGJAWAB SIAPA ?

Sering sekali, pasca cerai, mantan istri banting tulang bak roller coaster demi memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Suami? Kan kita sudah cerai, dan kamu udah nikah lagi. Pernah dengar yang begini?  Lalu, sebenarnya kewajiban siapakah?  1. Secara syariah  Setiap manusia – selain Adam, Hawa, dan Isa–, tercipta dari satu ayah dan satu ibu. Karena itu, dalam aturan agama apapun, tidak ada istilah mantan anak, atau mantan bapak, atau mantan ibu. Karena hubungan anak dan orang tua, tidak akan pernah putus, sekalipun berpisah karena perceraian atau kematian. Berbeda dengan hubungan karena pernikahan. Hubungan ini bisa dibatalkan atau dipisahkan. Baik karena keputusan hakim, perceraian, atau kematian. Di sinilah kita mengenal istilah mantan suami, atau mantan istri. Dalam islam, kewajiban memberi nafkah dibebankan kepada ayah, dan bukan ibunya. Karena kepada keluarga, wajib menanggung semua kebutuhan anggota keluarganya, istri dan anak-anaknya. Keterangan selengkapny

6 CIRI HIDUP MAPAN, KAMU TERMASUK NGGAK ?

Hidup mapan adalah dambaan dan kewajiban setiap orang. Karena kita diberi Allah kekayaan dan kecukupan, bukan kekayaan dan kemiskinan. Jadi siapa yang menjadikan kita miskin, adalah diri kita sendiri, akibat tidak merencanakan keuangan dengan baik, sehingga timpang dan tidak proporsional dalam membagi pos-pos keuangan. Beberapa contohnya karena tidak mengeluarkan hak Allah, pelit dalam berinfak sedekah, boros, dan banyak mengeluarkan harta secara sia-sia. Rejeki memang Allah yang memberi, namun manusialah yang seharusnya pandai mengatur agar cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan baik di dunia dan akherat kelak, sehingga kemapanan dapat dicapai. Aidil Akbar Madjid dalam kata-kata mutiaranya menulis, jika hidupmu mapan, maka wajahmu (yang tak tampan) akan termaafkan. ” Sepakat, karena setelah mapan, ketampanan itu bisa diusahakan. So, jika hidupmu mapan, pasangan rupawanpun bukan sekedar impian. Ya kan? Banyak orang mengasosiasikan hidup mapan dengan aset yang dimili

Wakaf, Mengapa Harus Menjadi Bagian dari Perencanaan Keuangan Muslim?

WAKAF Planning Menggunakan Produk Keuangan "Endowment". Saat ini Wakaf menjadi gerakan untuk menggalang dana beasiswa. Beberapa kampus di Indonesia, menerbitkan produk Reksadana Endowment, Deposito Endowment. Contohnya salah satu kampus di Jawa Barat & Jakarta bekerjasama dengan Manajer Investasi menerbitkan produk Reksadana Endowment, dimulai dari dana Lumpsum yang telah dimiliki, kemudian ditambah dana dari para alumni, mulai besaran 100rb, bahkan 10 ribu per penempatan. Imbal hasil atau keuntungan digunakan untuk membiayai UKT ataupun biaya hidup mahsiswa-mahasiwa yang kesulitan yang tidak tercover oleh beasiswa semacam bidikmisi dsb, sedangkan pokok, menjadi dana abadi yang semakin membesar. Bagaimana dengan Almamatermu? Sudahkah juga menerbitkan Reksadana Endowment? Dibawah adalah contoh Merencanakan Wakaf yang kita wajibkan dalam Perencanaan Keuangan seorang Muslim, dimana penyalurannya salah satunya melalui RD endowment. Mengapa Wakaf harus menjadi Bagian dari Per