Sekali lagi bahwa, UNIT LINK adalah Produk yang Sangat Advance. Kisah dr Tonang adalah satu dari banyak kasus diluar sana yang entah berapa jumlahnya.
Membeli asuransi apapun produknya, mau stand alone, endowment, whole life, ataupun unit link, TUJUANNYA PROTEKSI/MANFAAT/PERTANGGUNGAN yang besaran pertanggungannya dihitung secara detail sebelum membeli, dan BUKAN Untuk INVESTASI.
Nilai investasi adalah simpanan untuk membayar biaya-biaya yang timbul dan yang selalu naik, nilai investasi ANGGAP SAJA SEBAGAI BONUS. Sehingga pastikan TIDAK UNDER INSURE & OVER PREMI.
_______________
Kisah dr. Tonang Ini adalah asuransi dengan jenis produk, unit link (asuransi sekaligus investasi. Investasinya seringkali di KIK seperti reksadana). Sehingga seringkali disampaikan, (asuransi) ini juga reksadana kok.
Dan produk ini adalah kategori produk yang sangat advance. Kami para perencana keuangan mostly tidak merekomendasikan produk ini baik untuk proteksi atau investasi, kecualiiii pada orang-orang/perusahaan dengan kriteria tertentu.
Sebagai tambahan bahan, Apa itu unit link, dapat dibaca di artikel-artikel yang sudah saya tulis di detik finance, kolom perencana keuangan, atau di shilafinancial.com
Yang kami rekomendasikan adalah membeli secara terpisah. Membeli Asuransi untuk proteksi kesehatan (asuransi kesehatan), proteksi income (asuransi jiwa), proteksi aset (asuransi umum ; asuransi rumah, mobil, profesi dll) DENGAN PRODUK MURNI (STAND ALONE), TANPA MINTA YG TANPA INVESTASI.
Dimana berinvestasinya? Di Agen penjual Reksadana atau sekuritas untuk saham. BANYAK bank yang juga menjadi agen Penjual Reksadana, coba cek via palikasi perbankan bapak ibu, biasanya tersedia "produk" atau investasi. Khusus untuk saham, beda ya antara Trading dan Investasi. Trading bagi yang tidak memiliki ilmu seringkali menjebak pada kerugian beratus-ratus juta, bahkan milyar, apalagi jika trading forex (mata uang asing).
Mengapa investasi di asuransi nilai tunainya jauh dari jumlah yang disetor, dan rata-rata BEP di atas 10 tahun dalam kondisi ekonomi "baik-baik" saja?
Ketika kita berinvestasi di produk investasi yang saya sebut 5 diatas, kita hanya di kenakan biaya: fee pembelian/penjualan yg di sebut Management Fee (pada saat invest/setor seperti nabung atau saat pencairan) yang besarannya 0-2,5%, itupun seringkali gratis, jika kita investasi melalui platform2/aplikasi, agen penjual reksadana, seperti, TRIM*, bar*ksa, ip*ot, Oct*, dll.
Biaya-biaya tersebut (kecuali nomer 1) akan dibebankan sepanjang, masa asuransi. Meski return/margin investasi sama anatara unit link dan reksadana, pada akhirnya, investasi yg di pisah dr asuransi jauh lebih tinggi.
LALU JIKA HENDAK BERASURANSI, PRODUK APA YG DIBELI?
1. Asuransi kesehatan MURNI (STNAD ALONE), saya contohkan saja, seperti askes BPJS Kesehatan (masuknya suranai sosial ini), AL KHAIRAT hospital plan Takafu*, MI Ultimate nya Manulif* ( CMIIW ya). Jika asuransi kesehatan dari kantor sudah mencukupi Kita tidak perlu membeli asuransi kesehatan lagi.
2. Asuransi income (asuransi Jiwa-asji), juga beli yang asji murni,alias stand alone alias tanpa tabungan. Contohnya: AL KHAIRAT (NON SAVING) TAKAFU*, MANULIF*, SUNLIF*, TM, SINARMA*, MSI*, dll.tinggal dibandingkan dg pertanggungan yg sama, mana premi yg paling murah. Bagi yg konsern syariah, baik investasi ataupun asuransi di market tersedia, yg syariah. Belinya juga tidak asal, tapi dihitung berdasarkan income, aset yang sudah dimiliki, jumlah anak, biaya-biaya pendidikan pernikahan anak, pensiun, jumlah ahli waris, beban hutang yg masih ada, dll. Sehingga terkadang tidak semua orang BUTUH untuk membeli asuransi ini katena mereka cukup kaya.
3. Jika income berlebih (kaya) dalam arti income dikurangi, kebutuhan rutin, dikurangi investasi untuk pendidikan, pernikahan anak, pensiun, wakaf,dll masih sisa, dan anda kategori yg preminya ga mau hilang dan kembali penuh, dapat membeli asuransi jiwa dwiguna atau endowment. Beberapa company asuransi memiliki produk ini. Dengan masa asuransi, 8, 10 tahun, jika anda masih hidup di tahun tersebut, premi akan kembali penuh.
4. Jika Kita memenuhi kebutuhan asuransi dengan produk Unit Link, maka nilai tunai/investasi, BUKAN SIMPANAN, TETAPIII, NILAI TUNAI ADALAH TABUNGAN UNTUK MEMBAYAR/menutup kebutuhan KENAIKAN PREMI/beban biaya DITAHUN-TAHUN BERIKUTNYA (BIAYA PERTANGGUNGAN, COI, COR) DLL NAIK DAN SELALU NAIK.
LALU jika saat ini kita sudah kadung membeli Unit Link, apa yg harus dilakukan?
Ada 3 pilihan ; ditutup , di lanjutkan atau digembosi, tergantung dari besaran manfaat/ pertanggungan, lama kepesertaan yang sudah dilewati dan juga kondisi kesehatan kita serta besaran preminya. Biasanya kami lakukan Bedah Polis untuk memberikan opsi mana yang baiknya diambil.
Seorang Perencana Keuangan dapat membantu, untuk memberikan produk asuransi yang tepat dan produk investasi yang tepat, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial masing-masing orang.
Ini dapat Kami analogikan, jika pusing/panas, anda ke warung belinya panad*l, maka jika ke dokter akan mendapatkan resep sesuai dengan kondisi badan masing-masing.
Demikian, semoga bermanfaat.
Kasus dr. Tonang bisa dibaca Disini.