Skip to main content

HEMAT & CERMAT DALAM KONSUMSI KELUARGA



Lapar, (perut) lapar adalah Lauk Paling enak

Pernah dengar pepatah tersebut? Ketika perut lapar, makan yang ada di meja makan sudah terasa enak. Hilang sudah bayangan-bayangan hasrat "ingin makan apa" yang sebelumnya terlintas. Makan itu kebutuhan, makan apa itu keinginan"

Kenyang, Berhenti makan sebelum kenyang

Tuntunan makan setelah lapar dan berhenti sebelum kenyang sangat bermanfaat dalam hal mengerem keinginan.

Ketika sudah makan dan hasrat ingin nambah baik jumlahatau jenis akan terhenti saat tuntunan tersebut sudah tersemat dalam kebiasaan. otomatis jumlah atau jenis makanan yagn dimasak secukupnya.

Mengubah Frekuensi atau Kuantitas

mengubah frekuensi konsumsi

atau membatasi jumlahnya

Karena sudah memahami, bahwa hidup secukupnya, dan berlebih-lebihan tidak sesuai dengan tuntunan agama, maka mulai menerapkan dengan tidak berlebih-lebihan dalam hal konsumsi. Misal, biasa masak daging sapi, sekilo untuk berdua, setiap 3atau 7hari, menurunkan menjadi 500gram. setiap 7 atau 14 hari sekali. Selebihnya bervariasi, daging ayam, telur, tahu, tempe, ikan dll.

Bahan Subtitusi, mengenali jenis-jenis bahan makanan pengganti

Makanan sejenis dengan harga lebih terjangkau, bermanfaat dalam menyesuaikan menu makanan dengan kondisi keuangan.

Contoh bahan makanan sejenis ini seperti,

Sumber protein hewani : Daging sapi, daging ayam, ikan laut. ikan air tawar, telur dsb.,

Sumber protein Nabati : Tahu, tempe, dsb.

Berkebun, Memanfaatkan lahan yang ada untuk bertanam

Berkebun dengan memanfaatkan lahan yang dimiliki disekitar rumah, baik dengan 'Tabulampot (tanam buah dalam pot), hidroponik, atau memanfaatkan bungkus-bungkus bekas minyak, detergen, dan lain-lain. Benihnya dapat memanfaatkan sisa-sisa potongan sayuran atau biji-bijian ketika memasak, atau jika dana ada, dapat membeli yang siap panen, di toko-toko tanaman.

Pengalaman penulis, dengan metode ini mengurangi kebutuhan belanja sayuran sebanyak 30-50 persen.

Ahli Gizi Klinis

Menggunakan jasa profesional dalam menyusun menu

Beberapa kondisi anggota keluarga berada dalam kebutuhan asupan makanan yang khusus, karena satu dan lain hal, seperti alergi, sakit diabetes, reumatik dan lain-lain yang membutuhkan komposisi nutrisi khusus, yang menunjang kehidupan.

Menggunakan jasa profesional dapat membantu menghemat pengeluaran selanjutnya. Tak dipungiri jasa dokter gizi klinis juga berbayar, tapi lebih baik mendapar "resep yang baik dan benar" daripada mengarang sendiri berdasarkan intepretasi hasil membaca atau "kata temen", "kata google" dsb, yang berkemungkinan besar, sia-sia dan tmembahayakan.

Budgeting 

Membuat anggaran konsumsi & mengumpulkan kembalian harian

Membuat anggaran belanja konsumsi baik secara total bulanan dan harian.

Misal Anggaran Makan Rp.3juta perbulan, maka perhari sekitar Rp100ribu.

Jika dalam satu hari ternyata belanja gak habis Rp.100 ribu, simpan kembalian dalam kaleng atau celengan.

Daftar Menu, Menyusun menu untuk kebutuhan satu bulan

Menyusun menu harian untuk satu bulan, disesuaikan dengan budget dan kondisi khusus jika ada, seperti menu khusus. Jangan lelah untuk berkreasi, dengan mencari alternatif makanan pengganti yang kandungan nutrisinya sebanding.

Kandungan nutrisi sebanding misal daging sapi dengan daging ayam atau ikan atau telur.

Kandungan serat dan hijaun, bayam dengan kangkung.

Hindari, perut lapar ketika jalan-jalan seperti nge-mall, atau belanja bulanan, karena berdasarakan riset dan pengalaman pribadi, perut lapar akan membuat kita belanja dengan kalap.

Baiknya sebelum belanja, isi perut dulu, alias makan dulu agar tidak emosional, apa saja dibeli, padahal tidak butuh pun tak ada dalam bucket list, sehingga seringkali berakhir BUSUK di dalam lemari penyimpanan.

 Hindari Belanja Saat Lapar, Makan Dahulu, Belanja Kemudian

𝖲𝖧𝖨𝖫𝖠 𝖥𝖨𝖭𝖠𝖭𝖢𝖨𝖠𝖫-Your Financial Advisor

____

#shilafinancial #konsultasi #workshop #training #sharingsessions #financialplanner #NFT #crypto #blockchain #cashflow #shilainaja