Skip to main content

FINANCIAL COUNSELING

 

BOOKING!

Kami menyediakan layanan konseling oleh psikolog yang bertujuan untuk membantu Anda mengatasi permasalahan keuangan yang beragam, mulai dari habit boros, shopaholic, trauma keuangan, kekerasan dalam rumah tangga, hingga pra dan pasca perceraian.
 
Dalam konseling ini, kami bekerja untuk memberikan dukungan emosional dan membantu Anda memahami pola pikir dan perilaku  terkait dengan keuangan. Kami bekerja dengan Anda untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi perilaku keuangan  dan membantu  mengembangkan strategi yang lebih sehat dan positif.

Jika Anda mengalami habit boros atau kecanduan belanja, kami membantu  untuk mengembangkan kemampuan manajemen keuangan yang lebih baik, termasuk perencanaan anggaran, pengendalian pengeluaran, dan mengevaluasi prioritas belanja.

Dalam kasus trauma keuangan, kami membantu Anda mengatasi dampak psikologis dari peristiwa traumatis terkait keuangan. Kami bekerja untuk membantu Anda membangun kembali kepercayaan diri  dan memperoleh kembali kontrol atas keuangan .

Kami juga dapat membantu Anda yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga terkait dengan masalah keuangan. Kami memberikan dukungan dan bantuan untuk membantu Anda keluar dari situasi yang tidak sehat dan mengembangkan kemampuan untuk mengatur keuangan  dengan aman dan efektif.

Dalam kasus pra dan pasca perceraian, kami memberikan dukungan emosional dan membantu Anda mengelola keuangan  dengan lebih baik. Kami bekerja untuk memastikan bahwa Anda memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan  dan membantu  membangun kembali kepercayaan diri .

Tim kami terdiri dari Financial Counselor (Psikolog) yang berpengalaman dan berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik kepada Anda kami. Kami menawarkan konseling yang aman, pribadi, dan terpercaya, serta bekerja untuk membantu Anda kami mencapai tujuan keuangan dan memperoleh stabilitas finansial yang lebih baik.

 

 HUBUNGI KAMI
shila.financial@gmail.com

Popular posts from this blog

6 CIRI HIDUP MAPAN, KAMU TERMASUK NGGAK ?

Hidup mapan adalah dambaan dan kewajiban setiap orang. Karena kita diberi Allah kekayaan dan kecukupan, bukan kekayaan dan kemiskinan. Jadi siapa yang menjadikan kita miskin, adalah diri kita sendiri, akibat tidak merencanakan keuangan dengan baik, sehingga timpang dan tidak proporsional dalam membagi pos-pos keuangan. Beberapa contohnya karena tidak mengeluarkan hak Allah, pelit dalam berinfak sedekah, boros, dan banyak mengeluarkan harta secara sia-sia. Rejeki memang Allah yang memberi, namun manusialah yang seharusnya pandai mengatur agar cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan baik di dunia dan akherat kelak, sehingga kemapanan dapat dicapai. Aidil Akbar Madjid dalam kata-kata mutiaranya menulis, jika hidupmu mapan, maka wajahmu (yang tak tampan) akan termaafkan. ” Sepakat, karena setelah mapan, ketampanan itu bisa diusahakan. So, jika hidupmu mapan, pasangan rupawanpun bukan sekedar impian. Ya kan? Banyak orang mengasosiasikan hidup mapan dengan aset yang dimili...

NAFKAH ANAK PASCA BERCERAI, TANGGUNGJAWAB SIAPA ?

Sering sekali, pasca cerai, mantan istri banting tulang bak roller coaster demi memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Suami? Kan kita sudah cerai, dan kamu udah nikah lagi. Pernah dengar yang begini?  Lalu, sebenarnya kewajiban siapakah?  1. Secara syariah  Setiap manusia – selain Adam, Hawa, dan Isa–, tercipta dari satu ayah dan satu ibu. Karena itu, dalam aturan agama apapun, tidak ada istilah mantan anak, atau mantan bapak, atau mantan ibu. Karena hubungan anak dan orang tua, tidak akan pernah putus, sekalipun berpisah karena perceraian atau kematian. Berbeda dengan hubungan karena pernikahan. Hubungan ini bisa dibatalkan atau dipisahkan. Baik karena keputusan hakim, perceraian, atau kematian. Di sinilah kita mengenal istilah mantan suami, atau mantan istri. Dalam islam, kewajiban memberi nafkah dibebankan kepada ayah, dan bukan ibunya. Karena kepada keluarga, wajib menanggung semua kebutuhan anggota keluarganya, istri dan anak-anaknya. Keterang...

Wakaf, Mengapa Harus Menjadi Bagian dari Perencanaan Keuangan Muslim?

WAKAF Planning Menggunakan Produk Keuangan "Endowment". Saat ini Wakaf menjadi gerakan untuk menggalang dana beasiswa. Beberapa kampus di Indonesia, menerbitkan produk Reksadana Endowment, Deposito Endowment. Contohnya salah satu kampus di Jawa Barat & Jakarta bekerjasama dengan Manajer Investasi menerbitkan produk Reksadana Endowment, dimulai dari dana Lumpsum yang telah dimiliki, kemudian ditambah dana dari para alumni, mulai besaran 100rb, bahkan 10 ribu per penempatan. Imbal hasil atau keuntungan digunakan untuk membiayai UKT ataupun biaya hidup mahsiswa-mahasiwa yang kesulitan yang tidak tercover oleh beasiswa semacam bidikmisi dsb, sedangkan pokok, menjadi dana abadi yang semakin membesar. Bagaimana dengan Almamatermu? Sudahkah juga menerbitkan Reksadana Endowment? Dibawah adalah contoh Merencanakan Wakaf yang kita wajibkan dalam Perencanaan Keuangan seorang Muslim, dimana penyalurannya salah satunya melalui RD endowment. Mengapa Wakaf harus menjadi Bagian dari Per...