Skip to main content

Lunasin Kartu Kredit Atau Bersedekah ?


T: Dengan momentum ramadhan ini, saya ingin sekali bisa memperoleh keutamaannya dengan bersedekah ta’jil atau makan sahur, tetapi saya masih ada hutang yang lumayan besar. Bagaimana, bolehkah kalau saya tunda melunasi tagihan kartu kredit dan mengalokasikan untuk sedekah? Bagaimana pelunasan yang harus saya lakukan terhadap 4 Kartu Kredit saya tersebut? YN– Jakarta

J : Kalau di tanya “boleh” jawaban nya boleh. Yang perlu menjadi perhatian adalah dalam Islam di sarankan untuk melunasi (mengutamakan) kewajiban (hutang) baru yang sunnah (bersedekah). Oleh karena itu sebaiknya di utamakan melunasi tagihan-tagihan kartu kredit tersebut terlebih dahulu. Bapak YG toh masih mampu jika menyediakan menu buka dan sahur untuk beberapa orang saja, tidak perlu memaksakan keuangan  menyediakan untuk 1 panti asuhan dengan 50 anak asuh, yang akan menyebabkan bapak harus berhutang lagi.
Sebenarnya jika managemen pendapatan sudah berjalan,  harusnya ada alokasi untuk cicilan-cicilan dalam cash flow (arus kas : pendapatan dan pengeluaran-pengeluaran) yaitu maksimal total cicilan sebesar 30%-35% dari income, dan pos sedekah ada di pos Zakat, Infak, Sedekah sebesar 10% (atau minimal 2,5% zakat saja) dari pendapatan, sehingga bisa tetap bersedekah di ramadhan ini.

Tentang tagihan kartu kredit bapak yang memang wow menurut saya. Pembayarannya dapat bapak lunasi dengan :
  1. Menarik deposito, dan tidak berhutang lagi tanpa terkontrol seperti ini. Hanya gunakan untuk yang memang pengalihan kebutuhan saja, misal untuk belanja bulanan, sesuai dengan alokasinya dan di bayar lunas saat tagihan datang.  Jangan jatah belanja bulanan alokasi 1jt bapak belanja 1,5jt, maka saat pembayaran akan berhutang 500ribu. Padahal bunga Kartu kredit bukan dari sisa yang tidak di bayar tapi dari seluruh tagihan. Sangatlah tidak masuk akal, inflasi 10%-12%, tetapi berhutang kartu kredit dengan bunga 3,5%-4%/bulan atau 40%/tahun. Yang ada minus atau negative keadaannya. 
  2. Melakukan cicilan, missal alokasi cicilan sebesar 5, maka pelunasan dapat dengan skenario Lunasin dulu tagihan dengan tagihan terbesar, mendapat proporsi paling besar.
Nah, bapak selamat menunaikan kewajiban pinjaman dan kewajiban berpuasa, semoga mendapat keberkahan dari keduanya. 

Untuk Keperluan Perencananaan Keuangan, silahkan  email di ila.abdulrahman@gmail.com, untuk appointment (jadwal ketemu). Atau follow twitter @ilarahman

Tulisan ini sudah di muat di harian joglosemar tanggal 20 Juli 2013.

Popular posts from this blog

Beban Hutang Pra Nikah

"Saya hendak menikah, tetapi minder, calon suami seorang Pengusaha dan kondisi saya banyak hutang akibat bangkrut berbisnis. Saat ini saya bekerja sebagai karyawan, namun gaji habis utk membayar cicilan dan Saya berikan kepada ibu. Apa yg harus saya lakukan mba?" Nita. Eng ing eng..... Kondisi yang tidak mudah jika saya di posisi mba Nita. Perlu di ketahui, beban hutang, dan tanggungan sebelum menikah menjadi salah satu penyebab kekacauan rumah tangga. Oleh karena itu, mba Nita HARUS mengkomunikasikan beban hutang dan alokasi untuk ibu tersebut kepada calon suami, dan di sepakati : 1. Bagaimana sistem keuangan nantinya, apakah SUAMI (Semua Uang Milik Istri), suami presiden, istri mentri keungan, atau uangku uangku - uangmu uangmu dan masing2 menanggung beban pengeluaran yang telah di sepakati. 2. Sistem keuangan menentukan akhirnya Beban hutang menjadi tanggungan siapa nantinya, tanggungan bersama, atau tetap tanggungan mba Nita. 3. Juga bagaimana dengan alokasi untuk ...

6 CIRI HIDUP MAPAN, KAMU TERMASUK NGGAK ?

Hidup mapan adalah dambaan dan kewajiban setiap orang. Karena kita diberi Allah kekayaan dan kecukupan, bukan kekayaan dan kemiskinan. Jadi siapa yang menjadikan kita miskin, adalah diri kita sendiri, akibat tidak merencanakan keuangan dengan baik, sehingga timpang dan tidak proporsional dalam membagi pos-pos keuangan. Beberapa contohnya karena tidak mengeluarkan hak Allah, pelit dalam berinfak sedekah, boros, dan banyak mengeluarkan harta secara sia-sia. Rejeki memang Allah yang memberi, namun manusialah yang seharusnya pandai mengatur agar cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan baik di dunia dan akherat kelak, sehingga kemapanan dapat dicapai. Aidil Akbar Madjid dalam kata-kata mutiaranya menulis, jika hidupmu mapan, maka wajahmu (yang tak tampan) akan termaafkan. ” Sepakat, karena setelah mapan, ketampanan itu bisa diusahakan. So, jika hidupmu mapan, pasangan rupawanpun bukan sekedar impian. Ya kan? Banyak orang mengasosiasikan hidup mapan dengan aset yang dimili...

STEP BY STEP PROSES FINANCIAL PLANNING DI SHILA FINANCIAL

Berikut ini adalah step by step proses konsultasi keuangan di SHILA FINANCIAL sesuai dengan standar IARFC: Calon klien diharapkan memberikan informasi terperinci tentang kondisi keuangannya. Untuk itu, calon klien diminta untuk melakukan asesmen keuangan dengan mengisi formulir DGQ (Data Gathering Questionnaire). Pengisian formulir DGQ akan membantu kami untuk memahami lebih lanjut kondisi keuangan dan faktor-faktor non-keuangan yang berpengaruh pada calon klien. Formulir DGQ dapat diisi secara langsung pada saat konsultasi atau dapat diirim melalui email jika tidak memungkinkan bertemu langsung. Setelah formulir DGQ dikirimkan kembali dan kami sudah memperoleh gambaran yang jelas tentang kondisi dan tujuan keuangan yang ingin dicapai oleh calon klien, kami akan melakukan Financial Check-up dan mengirimkan hasilnya beserta surat penawaran biaya konsultasi sesuai dengan lingkup kerja yang diinginkan oleh calon klien. Surat penawaran tersebut terbuka untuk diskusi, dan jika sudah disepak...