Dalam rangka mengembangkan pasar modal syariah, PT Bursa Efek Jakarta
(BEJ) bersama dengan PT Danareksa Investment Management (DIM)
meluncurkan indeks saham yang dibuat berdasarkan syariah Islam, yaitu
Jakarta Islamic Index (JII). Jakarta Islamic Index terdiri atas 30 jenis
saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan syariah Islam.
Jakarta
Islamic Index dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolok ukur
(benchmark) untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan
basis syariah. Melalui indeks diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan
investor untuk mengembangkan investasi dalam ekuiti secara syariah.
Penentuan
kriteria pemilihan saham dalam Jakarta Islamic Index melibatkan pihak
Dewan Pengawas Syariah PT Danareksa Invesment Management. Sedangkan
untuk menetapkan saham-saham yang akan masuk dalam perhitungan JII
dilakukan dengan urutan seleksi sebagai berikut:
1. Memilih
kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 bulan (kecuali termasuk
dalam 10 kapitalisasi besar).
2. Memilih saham berdasarkan
laporan keuangan tahunan atau tengah tahun berakhir yang memiliki rasio
Kewajiban terhadap Aktiva maksimal sebesar 90%.
3. Memilih 60
saham dari susunan saham diatas berdasarkan urutan rata-rata
kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun terakhir.
4. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan reguler selama satu tahun terakhir.
Pengkajian
ulang akan dilakukan enam bulan sekali dengan penentuan komponen indeks
pada awal bulan Januari dan Juli setiap tahunnya. Sedangkan perubahan
pada jenis usaha emiten akan dimonitoring secara terus menerus
berdasarkan data-data publik yang tersedia.
Perhitungan JII
dilakukan oleh Bursa Efek Jakarta dengan menggunakan metode perhitungan
indeks yang telah ditetapkan Bursa Efek Jakarta, yaitu dengan bobot
kapitalisasi pasar (market cap weighted). Perhitungan indeks ini juga
mencakup penyesuaian-penyesuaian (adjustment) akibat berubahnya data
emiten yang disebabkan oleh aksi korporasi.
Artikel Terkait
Artikel Terkait