Skip to main content

Berapa Kebutuhan Dana Darurat Saya?



T : Mba, saya keluarga dengan 3 orang anak, 2 yang masih menjadi tanggungan. Dana Darurat yang saya inginkan adalah 6 kali pendapatan. Akan tetapi untuk memenuhi total kebutuhan tersebut, saya memerlukan waktu selama 3 tahun. Sebelum itu saya tidak bisa menabung atau investasi untuk keperluan yang lainnya. Bagaimana solusinya mba? Apalagi dalam setahun ke depan saya berencana  menikahkan anak sulung saya. Dan saya berfikir tentang menambah pendapatan. Ibu Rina –Jogja.

J: Dana Darurat atau Emergency Fund biasa juga di sebut, penting dalam keuangan keluarga, terutama untuk mengantisipasi kebutuhan dana yang darurat seperti : Sakit dan tidak punya asuransi, ada keluarga  (orang tua) yang sakit atau meninggal, PHK, Kecelakaan, dan lain-lain.
Besaran Dana Darurat di sarankan :
1.      Single                                      : 4 kali pendapatan
2.      Menikah 1-2 anak                   : 6-9 kali pendapatan
3.      Menikah (3 anak atau lebih)  : 9 – 12 kali pendapatan, atau tergantung kenyamanan Anda masing-masing

Ibu Rina tidak perlu menunggu jumlah tersebut terpenuhi, baru berinvestasi. Kami rekomendasikan minimal terpenuhi sebesar 30% dari total dana darurat yang di butuhkan, silahkan melakukan investasi.
Pernikahan yang ibu rencanakan satu tahun mendatang, tentunya juga sudah di lakukan perencanaan yang matang. Dalam arti, berapa yang harus ibu tanggung, berapa yang di tanggung oleh pihak besan, dll.  Ibu hanya perlu hitung besaran biaya yang harus ibu tanggung, dan membaginya dengan waktu yang tersisa, sehingga di dapat alokasi investasi setiap bulannya.
Misal, ibu menanggung biaya sebesar 60juta, maka ibu perlu berinvestasi sekitar 5 juta setiap  bulan ke deposito, tanpa memperhitungkan margin yang ada, Karena waktu yang hanya setahun, anggap saja margin sebagai bonus dan sebanding dengan inflasi. 

Untuk menambah income ibu dapat memanfaatkan hobi ibu bertanam bunga, dengan memperbanyak dan menjualnya. Jika di tekuni ini akan menjadi sumber income yang luar biasa.

Demikian Ibu Rina, selamat merencanakan. Salam Investasi. Shifinclic, Konsultan Financial Anda. 
Tulisan ini telah di muat di harian Joglosemar, pada tanggal 26 Oktober 2013.

Popular posts from this blog

NAFKAH ANAK PASCA BERCERAI, TANGGUNGJAWAB SIAPA ?

Sering sekali, pasca cerai, mantan istri banting tulang bak roller coaster demi memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Suami? Kan kita sudah cerai, dan kamu udah nikah lagi. Pernah dengar yang begini?  Lalu, sebenarnya kewajiban siapakah?  1. Secara syariah  Setiap manusia – selain Adam, Hawa, dan Isa–, tercipta dari satu ayah dan satu ibu. Karena itu, dalam aturan agama apapun, tidak ada istilah mantan anak, atau mantan bapak, atau mantan ibu. Karena hubungan anak dan orang tua, tidak akan pernah putus, sekalipun berpisah karena perceraian atau kematian. Berbeda dengan hubungan karena pernikahan. Hubungan ini bisa dibatalkan atau dipisahkan. Baik karena keputusan hakim, perceraian, atau kematian. Di sinilah kita mengenal istilah mantan suami, atau mantan istri. Dalam islam, kewajiban memberi nafkah dibebankan kepada ayah, dan bukan ibunya. Karena kepada keluarga, wajib menanggung semua kebutuhan anggota keluarganya, istri dan anak-anaknya. Keterangan selengkapny

6 CIRI HIDUP MAPAN, KAMU TERMASUK NGGAK ?

Hidup mapan adalah dambaan dan kewajiban setiap orang. Karena kita diberi Allah kekayaan dan kecukupan, bukan kekayaan dan kemiskinan. Jadi siapa yang menjadikan kita miskin, adalah diri kita sendiri, akibat tidak merencanakan keuangan dengan baik, sehingga timpang dan tidak proporsional dalam membagi pos-pos keuangan. Beberapa contohnya karena tidak mengeluarkan hak Allah, pelit dalam berinfak sedekah, boros, dan banyak mengeluarkan harta secara sia-sia. Rejeki memang Allah yang memberi, namun manusialah yang seharusnya pandai mengatur agar cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan baik di dunia dan akherat kelak, sehingga kemapanan dapat dicapai. Aidil Akbar Madjid dalam kata-kata mutiaranya menulis, jika hidupmu mapan, maka wajahmu (yang tak tampan) akan termaafkan. ” Sepakat, karena setelah mapan, ketampanan itu bisa diusahakan. So, jika hidupmu mapan, pasangan rupawanpun bukan sekedar impian. Ya kan? Banyak orang mengasosiasikan hidup mapan dengan aset yang dimili

Wakaf, Mengapa Harus Menjadi Bagian dari Perencanaan Keuangan Muslim?

WAKAF Planning Menggunakan Produk Keuangan "Endowment". Saat ini Wakaf menjadi gerakan untuk menggalang dana beasiswa. Beberapa kampus di Indonesia, menerbitkan produk Reksadana Endowment, Deposito Endowment. Contohnya salah satu kampus di Jawa Barat & Jakarta bekerjasama dengan Manajer Investasi menerbitkan produk Reksadana Endowment, dimulai dari dana Lumpsum yang telah dimiliki, kemudian ditambah dana dari para alumni, mulai besaran 100rb, bahkan 10 ribu per penempatan. Imbal hasil atau keuntungan digunakan untuk membiayai UKT ataupun biaya hidup mahsiswa-mahasiwa yang kesulitan yang tidak tercover oleh beasiswa semacam bidikmisi dsb, sedangkan pokok, menjadi dana abadi yang semakin membesar. Bagaimana dengan Almamatermu? Sudahkah juga menerbitkan Reksadana Endowment? Dibawah adalah contoh Merencanakan Wakaf yang kita wajibkan dalam Perencanaan Keuangan seorang Muslim, dimana penyalurannya salah satunya melalui RD endowment. Mengapa Wakaf harus menjadi Bagian dari Per