Skip to main content

Tips Belanja Cerdas di Supermarket

Masuk ke supermarket dan melihat banyak barang, rasanya ingin memborong semua barang itu ke rumah. Atau, kadang malah pusing melihat banyak barang sampai lupa barang apa yang hendaknya kita cari. Bukan mendapat barang yang benar-benar kita butuhkan, malah dapat banyak barang karena sekadar gelap mata dan, akhirnya membuat dompet jebol.
Simak lima saran berikut biar kamu bisa berbelanja secara efektif dan efisien di supermarket:

1. Belanja makanan seminggu sekali
Catat makanan dan minuman atau barang konsumsi lain yang sudah habis di selembar catatan. Ketika hari belanja datang, pergilah ke supermarket dan belanjalah sesuai isi catatan. Efeknya besar, kamu tidak perlu bolak-balik ke supermarket dan terhindar dari tawaran diskon atau barang lain.

2. Pilih keranjang atau troli?
Sebelum masuk supermarket, pastikan berapa barang yang mau kamu beli. Jika kamu mau beli satu dua barang, tidak perlu pakai keranjang atau troli. Jika, 7 atau 10 barang, pilihlah keranjang. Kalau beli sedikit barang tapi kamu pilih troli, bisa jadi kamu akan terus menambah barang yang tidak ada di daftar tanpa kamu sadari.

3. Pastikan harga di kasir benar
Ketika harga belanjaanmu dihitung kasir, cermati angkanya. Kadang kasir tidak mengikuti harga produk atau harga diskon. Jika harga di rak dengan harga di kasir keliru, kamu berhak untuk menegurnya.

4. Gunakan kartu diskon
Simpan kartu diskon dengan benar supaya kartumu tidak rusak dan terbaca saat dipindai. Dengan pakai kartu diskon, kamu bisa berhemat beberapa rupiah.

5. Catat harga barang
Jika kamu mencatat harga barang atau minimal mengingatnya, kamu bisa tahu harga promosi barang itu. Belilah beberapa barang promosi demi menghemat uang belanja. Tapi, pastikan barang promosi itu dikonsumsi tidak berlebihan.



http://www.ciputraentrepreneurship.com/

Popular posts from this blog

6 CIRI HIDUP MAPAN, KAMU TERMASUK NGGAK ?

Hidup mapan adalah dambaan dan kewajiban setiap orang. Karena kita diberi Allah kekayaan dan kecukupan, bukan kekayaan dan kemiskinan. Jadi siapa yang menjadikan kita miskin, adalah diri kita sendiri, akibat tidak merencanakan keuangan dengan baik, sehingga timpang dan tidak proporsional dalam membagi pos-pos keuangan. Beberapa contohnya karena tidak mengeluarkan hak Allah, pelit dalam berinfak sedekah, boros, dan banyak mengeluarkan harta secara sia-sia. Rejeki memang Allah yang memberi, namun manusialah yang seharusnya pandai mengatur agar cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan baik di dunia dan akherat kelak, sehingga kemapanan dapat dicapai. Aidil Akbar Madjid dalam kata-kata mutiaranya menulis, jika hidupmu mapan, maka wajahmu (yang tak tampan) akan termaafkan. ” Sepakat, karena setelah mapan, ketampanan itu bisa diusahakan. So, jika hidupmu mapan, pasangan rupawanpun bukan sekedar impian. Ya kan? Banyak orang mengasosiasikan hidup mapan dengan aset yang dimili...

NAFKAH ANAK PASCA BERCERAI, TANGGUNGJAWAB SIAPA ?

Sering sekali, pasca cerai, mantan istri banting tulang bak roller coaster demi memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Suami? Kan kita sudah cerai, dan kamu udah nikah lagi. Pernah dengar yang begini?  Lalu, sebenarnya kewajiban siapakah?  1. Secara syariah  Setiap manusia – selain Adam, Hawa, dan Isa–, tercipta dari satu ayah dan satu ibu. Karena itu, dalam aturan agama apapun, tidak ada istilah mantan anak, atau mantan bapak, atau mantan ibu. Karena hubungan anak dan orang tua, tidak akan pernah putus, sekalipun berpisah karena perceraian atau kematian. Berbeda dengan hubungan karena pernikahan. Hubungan ini bisa dibatalkan atau dipisahkan. Baik karena keputusan hakim, perceraian, atau kematian. Di sinilah kita mengenal istilah mantan suami, atau mantan istri. Dalam islam, kewajiban memberi nafkah dibebankan kepada ayah, dan bukan ibunya. Karena kepada keluarga, wajib menanggung semua kebutuhan anggota keluarganya, istri dan anak-anaknya. Keterang...

Wakaf, Mengapa Harus Menjadi Bagian dari Perencanaan Keuangan Muslim?

WAKAF Planning Menggunakan Produk Keuangan "Endowment". Saat ini Wakaf menjadi gerakan untuk menggalang dana beasiswa. Beberapa kampus di Indonesia, menerbitkan produk Reksadana Endowment, Deposito Endowment. Contohnya salah satu kampus di Jawa Barat & Jakarta bekerjasama dengan Manajer Investasi menerbitkan produk Reksadana Endowment, dimulai dari dana Lumpsum yang telah dimiliki, kemudian ditambah dana dari para alumni, mulai besaran 100rb, bahkan 10 ribu per penempatan. Imbal hasil atau keuntungan digunakan untuk membiayai UKT ataupun biaya hidup mahsiswa-mahasiwa yang kesulitan yang tidak tercover oleh beasiswa semacam bidikmisi dsb, sedangkan pokok, menjadi dana abadi yang semakin membesar. Bagaimana dengan Almamatermu? Sudahkah juga menerbitkan Reksadana Endowment? Dibawah adalah contoh Merencanakan Wakaf yang kita wajibkan dalam Perencanaan Keuangan seorang Muslim, dimana penyalurannya salah satunya melalui RD endowment. Mengapa Wakaf harus menjadi Bagian dari Per...