Solo – Pemahaman masyarakat terhadap literasi keuangan dinilai masih sangat minim. Pasalnya dari survei yang dilakukan Asosiasi Perencana keuangan Indonesia (Aperkei), tingkat pemahaman masyarakat terhadap literasi keuangan hanya berkisar diangka 20 persen.
“Kurang lebih yang tahu secara umum itu 30 persen. Namun yang paham secara mendalam terhadap literasi keuangan hanya 20 persen,” ujar DPD Aperki Solo, Ila Abdulrahman kepada wartawan, Senin (25/1).
Dirinya mengatakan, angka tersebut diambil dari sebuah sampel dalam masyarakat perkotaan, khususnya di Jakarta. Sedangkan untuk mendongkrak hal tersebut pemerintah melalui OJK juga sudah mewajibkan lembaga keuangan untuk memberikan edukasi keada masyarakat.
“Untuk mendorong program pemerintah itu, kita dari Aperkei juga mendorong masyarakat khususnya kalangan menengah ke bawah untuk mengikuti pelatihan yang kita gelar secara gratis setiap minggu kedua hari Sabtu,” jelasnya.
Ia menyampaikan, pemahaman tentang perencanaan keuangan maupun literasi keuangan bagi masyarakat memang sangat perlu didorong. Hal itu diperlukan agar kualitas masyarakat bisa lebih baik, khususnya dalam merencanakan masa depan.
Editor : Wahyu Wibowo
» Timlo.Net http://ow.ly/3z1lug