Skip to main content

Sempat Terlilit Hutang 2M, Wanita ini Bangkit Berjualan Selesai Karamel

Jakarta - Sempat merugi miliaran rupiah tak membuat wanita ini menyerah untuk terus melakukan usaha. Berbagai cara dilakukan untuk kembali bangkit meski dililit utang hampir Rp 2 miliar.

Wanita tersebut bernama Nani Kurniasari. Kisahnya berawal saat usaha katering miliknya yang sudah dirintisnya sejak 2003-2010 silam. Usaha katering ini akhirnya rugi dan meninggalkan utang.

Penderitaan Nani tak berhenti sampai di situ, saat usahanya rugi dan terlilit utang ia justru harus berpisah dengan suaminya. Dia sangat merasa terpuruk.

"Sebetulnya karena waktu itu kondisi lagi drop bisnis katering dari 2003-2010 bangkrut akhirnya saya rugi Rp 1,5 miliar. Bodohnya saya pinjam uang lagi sekitar total Rp 500 juta untuk menutup utang tadi, malah jadi tambah utangnya, jadi malah harus menutup utang sekitar Rp 2 miliar. Lalu lagi ada masalah begitu ditambah kehidupan keluarga pisah sama suami," ujar Nani Kurniasari, kepadadetikFinance, Selasa (26/4/2016).

Setelah itu, ia bahkan sempat tidak memiliki pekerjaan dari tahun 2010-2013, sehingga mengandalkan pendapatan dari bantuan keluarganya, dan mulai bangkit di awal tahun lalu dengan membuat selai.

"Di 2010 sampai 2013 sempat vakum jadi saya mengandalkan sedapatnya dari pemberian keluarga. Kemudian 2014 mulai jualan lagi hijab tapi bangkitnya sejak tahun lalu sempat ikutan life coach untuk self healing. Nah dari situ ada tugas yang harus menghasilkan karya. Saya kan suka masak dan tidak mau ribet kalau katering kan ribet peralatannya banyak. Nah kalau selai ini mudah dan bisa dikerjain sendiri," lanjut Nani.

Wanita yang pernah kuliah di jurusan kelautan ini mengatakan, proses percobaan pembuatan selainya tidak mudah dari 4 sampel selai yang dibuatnya hanya 1 yang layak dijual. Saat ini selai yang dijualnya hanya 1 varian saja yaitu rasa karamel.



"Kalau sekarang jual 1 rasa yaitu selai karamel saja. Dulu itu waktu pertama kali percobaan bikin 4 dari 4 yang lolos cuma 1 sisanya pahit akhirnya coach saya bilang fokus untuk kerjain satu walaupun hasilnya kecil tapi harus ditekuni. Waktu yang bikin 4 itu emang bikinnya buru-buru sambil marah dan nggak fokus, makanya sekarang saya jual masih satu rasa aja mau fokus di satu dulu," kata Nani.

Modal awal yang dibutuhkan untuk usaha selainya ini sebesar Rp 200 ribu untuk bahan baku dan juga untuk kemasan toples. Selainya ini dijual dengan harga Rp 40 ribu/toples, 1 jarnya berisi 120 mg. Ia mengaku omzet dari penjualan selai move on miliknya ini mencapai Rp 4 juta per hari.

"Modal itu waktu awal Rp 200 ribu untuk bahan baku dan jar. Sehari bisa produksi sampai 300 jar. Alhamdulillah akhir-akhir minggu ini target jual 100 jar per hari bisa kekejar omzet sekarang Rp 4 juta per hari. Sebelumnya Rp 4-5 juta itu paling sebulanan bikin 10 jar aja seminggu nggak habis-habis," tuturnya.

Wanita yang memiliki 4 anak ini mengatakan, ia mengerjakan usaha selainya ini dibantu oleh kedua orang temannya. Saat ini ia memasarkan selai buatannya melalui teman-temannya dan juga melalui online seperti Facebook, Instagram, dan Twitter.

Ke depan ia berharap bisa membuat rumah selai yang bisa dimanfaatkan untuk menjual selai dan produk-produk lainnya, serta bisa memasarkan produknya sampai ke luar negeri.

"Sekarang untuk 1 resep itu buatnya 10 jam, bikinnya di rumah dibantu sama teman ada 2 orang. Pemasaran barang sih masih mouth to mouth dan online di Instagram, Facebook, dan Twitter masih belum dipikirin untuk sampai besar tapi ke depan pengennya bikin rumah selai move on nanti disitu ada selai atau ada produk-produk lain dari teman-teman yang mungkin lagi move on juga masih ngumpulin modal sih karena kan besar," ujarnya.

"Kemasan juga dipercantik jadi kalau orang mau kasih gift nggak malu-maluin begitu. Kalau pengiriman paling jauh ke Papua kalau ke luar negeri paling lewat teman ada yang titip selaimove on pas teman lagi ke sana minta bawain ada yang ke Kanada, UK tapi belum pengiriman masih lewat teman saja," ujarnya.


Sumber :


http://finance.detik.com/read/2016/04/26/070130/3196529/480/sempat-terlilit-utang-rp-2-m-wanita-ini-bangkit-jualan-selai-caramel








Popular posts from this blog

Beban Hutang Pra Nikah

"Saya hendak menikah, tetapi minder, calon suami seorang Pengusaha dan kondisi saya banyak hutang akibat bangkrut berbisnis. Saat ini saya bekerja sebagai karyawan, namun gaji habis utk membayar cicilan dan Saya berikan kepada ibu. Apa yg harus saya lakukan mba?" Nita. Eng ing eng..... Kondisi yang tidak mudah jika saya di posisi mba Nita. Perlu di ketahui, beban hutang, dan tanggungan sebelum menikah menjadi salah satu penyebab kekacauan rumah tangga. Oleh karena itu, mba Nita HARUS mengkomunikasikan beban hutang dan alokasi untuk ibu tersebut kepada calon suami, dan di sepakati : 1. Bagaimana sistem keuangan nantinya, apakah SUAMI (Semua Uang Milik Istri), suami presiden, istri mentri keungan, atau uangku uangku - uangmu uangmu dan masing2 menanggung beban pengeluaran yang telah di sepakati. 2. Sistem keuangan menentukan akhirnya Beban hutang menjadi tanggungan siapa nantinya, tanggungan bersama, atau tetap tanggungan mba Nita. 3. Juga bagaimana dengan alokasi untuk ...

6 CIRI HIDUP MAPAN, KAMU TERMASUK NGGAK ?

Hidup mapan adalah dambaan dan kewajiban setiap orang. Karena kita diberi Allah kekayaan dan kecukupan, bukan kekayaan dan kemiskinan. Jadi siapa yang menjadikan kita miskin, adalah diri kita sendiri, akibat tidak merencanakan keuangan dengan baik, sehingga timpang dan tidak proporsional dalam membagi pos-pos keuangan. Beberapa contohnya karena tidak mengeluarkan hak Allah, pelit dalam berinfak sedekah, boros, dan banyak mengeluarkan harta secara sia-sia. Rejeki memang Allah yang memberi, namun manusialah yang seharusnya pandai mengatur agar cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan baik di dunia dan akherat kelak, sehingga kemapanan dapat dicapai. Aidil Akbar Madjid dalam kata-kata mutiaranya menulis, jika hidupmu mapan, maka wajahmu (yang tak tampan) akan termaafkan. ” Sepakat, karena setelah mapan, ketampanan itu bisa diusahakan. So, jika hidupmu mapan, pasangan rupawanpun bukan sekedar impian. Ya kan? Banyak orang mengasosiasikan hidup mapan dengan aset yang dimili...

STEP BY STEP PROSES FINANCIAL PLANNING DI SHILA FINANCIAL

Berikut ini adalah step by step proses konsultasi keuangan di SHILA FINANCIAL sesuai dengan standar IARFC: Calon klien diharapkan memberikan informasi terperinci tentang kondisi keuangannya. Untuk itu, calon klien diminta untuk melakukan asesmen keuangan dengan mengisi formulir DGQ (Data Gathering Questionnaire). Pengisian formulir DGQ akan membantu kami untuk memahami lebih lanjut kondisi keuangan dan faktor-faktor non-keuangan yang berpengaruh pada calon klien. Formulir DGQ dapat diisi secara langsung pada saat konsultasi atau dapat diirim melalui email jika tidak memungkinkan bertemu langsung. Setelah formulir DGQ dikirimkan kembali dan kami sudah memperoleh gambaran yang jelas tentang kondisi dan tujuan keuangan yang ingin dicapai oleh calon klien, kami akan melakukan Financial Check-up dan mengirimkan hasilnya beserta surat penawaran biaya konsultasi sesuai dengan lingkup kerja yang diinginkan oleh calon klien. Surat penawaran tersebut terbuka untuk diskusi, dan jika sudah disepak...