Skip to main content

Akhir Tahun, Saatnya Review Kesehatan Keuangan

Akhir tahun, yang identik dengan diskon, sale, garage sale alias cuci gudang, sangat bisa jadi menggoda mata dan menguras dompet. Apalagi bersamaan dengan liburan sekolah dan tahun baru, keluar masuk tempat wisata dan perbelanjaan, mau tidak mau isi dompet ludes.

Yang ada pasca liburan terkaget-kaget melihat saldo tabungan mencapai titik kritis bahkan minus karena gesek kartu kredit melebihi dana tersedia, bahkan dana darurat juga terpakai.

Tenang, semua sah-sah saja, sudah terlanjur ini, mau di apakan lagi. Penyesalan tidak ada guna tanpa perbaikan.

Nah, untuk menghindari kejadian berulang di tahun depan, mumpung tahun baru, ini saatnya review cash flow bulanan, tahunan, atau membuat RAPBK (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Keluarga) dan NKK (Neraca Keuangan Keluarga), bagi yang belum memiliki pembukuan.

1. Cash Flow Atau Arus Kas
Sesuaikan cash flow, mana yang harus di tambah, mana yang harus dikurangi anggarannya. Pengeluaran konsumtif yang mengganggu keuangan hendaknya disesuaikan.

Misal, jika tadinya hampir seminggu 3 kali nongkrong dan minum kopi seharga Rp 80 ribu per cangkir, bisa disesuaikan cukup 1 minggu sekali tau bisa tetap seminggu sekali tetapi dengan kopi seharga Rp 25 ribu per cangkir.

Saldo bisa dialokasikan untuk memenuhi pos lain yang belum terpenuhi, misalnya pos investasi pendidikan, pensiun atau investasi lainnya.

2. Menambah Anggaran Investasi
Anggaran nvestasi hendaknya ditambah setiap tahunnya, misal sebesar 20% setiap tahun, untuk mengejar inflasi, agar dana investasi minimal 'cukup' pada saat dibutuhkan.

Jadi misal tahun ini alokasi investasi sebesar Rp 500 ribu per bulan, tahun depan naik minimal menjadi Rp 550 ribu per bulan.

3. Review Jumlah Tanggungan
Apakah tahun depan tanggungan keluarga bertambah? Ataukah tahun ini tanggungan keluarga berkurang, misal ada anggota keluarga yang menjadi tanggungan telah berpulang, atau bertambah anak, atau ada keluarga ayah, atau ibu akan tinggal bersama?

Ini juga mempengaruhi keuangan. Bisa saja berkata, rejeki Tuhan yang atur. Benar, tetapi manusia berkewajiban mengaturnya dengan baik, agar amanah yang diberikan terpelihara dengan baik.

Bertambah atau berkurangnya anggota keluarga memerlukan penyesuaian keuangan, konsumsi, transportasi, komunikasi dan lain-lain. Pada prinsipnya sesuaikan dengan anggaran keuangan 40% dari income.

4. Asuransi
Review apakah proteksi asuransi jiwa perlu dinaikkan atau diturunkan atau tetap Uang Pertanggungannya (UP). UP tidak perlu berubah, jika tidak ada perubahan pendapatan, jumlah tanggungan dan risiko pekerjaan.

UP perlu dinaikkan jika pendapatan naik, jumlah tanggungan bertambah, dan risiko pekerjaan semakin naik.. Dalam membeli asuransi jiwa tetaplah harus jeli hingga tidak terjadi salah beli.

5. Membuat RAPBK dan NKK
Ini di lakukan bagi keluarga yang belum memiliki pembukuan sama sekali, dan baru mau memulainya. Momentum akhir tahun atau tahun baru sangat pas, mempermudah mengingat untuk review dan revisi tiap tahun.

RAPBK dimulai berdasarkan riwayat keuangan minimal 3 bulan ke belakang, jika lupa ambil rata-rata tertinggi untuk pengeluaran konsumsi dan terendah untuk simpanan/investasi. Kolom RPBK hampir sama dengan pembukuan pendapatan, pengeluaran.

Jika dahulu diajarkan pendapatan dikurangi pengeluaran sama dengan nol, maka dalam RAPBK ini Pendapatan dikurangi pengeluaran harus ada sisa, atau bahkan lebih baik Pendapatan dikurangi simpanan atau investasi, sisanya untuk pengeluaran lainnya.

Secara sederhana, 10% pendapatan untuk dana sosial, 20% untuk investasi, 30% untuk angsuran-angsuran, dan 40% sisanya untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

Pos liburan akhir tahun termasuk belanja sale alias diskonan bisa dianggarkan dari kebutuhan rumah tangga dengan menyimpan setiap bulan.

NKK atau neraca keuangan keluarga, merupakan pembukuan antara kekayaan atau aset yang dimiliki dengan kewajiban atau utang, sehingga akan diketahui berapa kekayaan bersih yang dimiliki.

Nah, beberapa review ini bisa dijadikan tips untuk menyelamatkan keuangan di tahun berikutnya. Dalam perencanaan keuangan pada prinsipnya, 'pisahkan antara kebutuhan dan keinginan, kebutuhan harus dipenuhi, keinginan harus diatur'.

Makan itu kebutuhan, tapi mau makan apa itu keinginan. Dalam hal kesulitan membuat Perencanaan Keuangan sendiri, anda bisa menggunakan bantuan profesional, Financial Planner, atau ikut kelas-kelas pelatihan yang diselenggarakan.

Selamat merencanakan keuangan dengan lebih baik.

 Artikel sudah diterbitkan di detiik.com, desember 2016

Popular posts from this blog

Beban Hutang Pra Nikah

"Saya hendak menikah, tetapi minder, calon suami seorang Pengusaha dan kondisi saya banyak hutang akibat bangkrut berbisnis. Saat ini saya bekerja sebagai karyawan, namun gaji habis utk membayar cicilan dan Saya berikan kepada ibu. Apa yg harus saya lakukan mba?" Nita. Eng ing eng..... Kondisi yang tidak mudah jika saya di posisi mba Nita. Perlu di ketahui, beban hutang, dan tanggungan sebelum menikah menjadi salah satu penyebab kekacauan rumah tangga. Oleh karena itu, mba Nita HARUS mengkomunikasikan beban hutang dan alokasi untuk ibu tersebut kepada calon suami, dan di sepakati : 1. Bagaimana sistem keuangan nantinya, apakah SUAMI (Semua Uang Milik Istri), suami presiden, istri mentri keungan, atau uangku uangku - uangmu uangmu dan masing2 menanggung beban pengeluaran yang telah di sepakati. 2. Sistem keuangan menentukan akhirnya Beban hutang menjadi tanggungan siapa nantinya, tanggungan bersama, atau tetap tanggungan mba Nita. 3. Juga bagaimana dengan alokasi untuk ...

6 CIRI HIDUP MAPAN, KAMU TERMASUK NGGAK ?

Hidup mapan adalah dambaan dan kewajiban setiap orang. Karena kita diberi Allah kekayaan dan kecukupan, bukan kekayaan dan kemiskinan. Jadi siapa yang menjadikan kita miskin, adalah diri kita sendiri, akibat tidak merencanakan keuangan dengan baik, sehingga timpang dan tidak proporsional dalam membagi pos-pos keuangan. Beberapa contohnya karena tidak mengeluarkan hak Allah, pelit dalam berinfak sedekah, boros, dan banyak mengeluarkan harta secara sia-sia. Rejeki memang Allah yang memberi, namun manusialah yang seharusnya pandai mengatur agar cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan baik di dunia dan akherat kelak, sehingga kemapanan dapat dicapai. Aidil Akbar Madjid dalam kata-kata mutiaranya menulis, jika hidupmu mapan, maka wajahmu (yang tak tampan) akan termaafkan. ” Sepakat, karena setelah mapan, ketampanan itu bisa diusahakan. So, jika hidupmu mapan, pasangan rupawanpun bukan sekedar impian. Ya kan? Banyak orang mengasosiasikan hidup mapan dengan aset yang dimili...

STEP BY STEP PROSES FINANCIAL PLANNING DI SHILA FINANCIAL

Berikut ini adalah step by step proses konsultasi keuangan di SHILA FINANCIAL sesuai dengan standar IARFC: Calon klien diharapkan memberikan informasi terperinci tentang kondisi keuangannya. Untuk itu, calon klien diminta untuk melakukan asesmen keuangan dengan mengisi formulir DGQ (Data Gathering Questionnaire). Pengisian formulir DGQ akan membantu kami untuk memahami lebih lanjut kondisi keuangan dan faktor-faktor non-keuangan yang berpengaruh pada calon klien. Formulir DGQ dapat diisi secara langsung pada saat konsultasi atau dapat diirim melalui email jika tidak memungkinkan bertemu langsung. Setelah formulir DGQ dikirimkan kembali dan kami sudah memperoleh gambaran yang jelas tentang kondisi dan tujuan keuangan yang ingin dicapai oleh calon klien, kami akan melakukan Financial Check-up dan mengirimkan hasilnya beserta surat penawaran biaya konsultasi sesuai dengan lingkup kerja yang diinginkan oleh calon klien. Surat penawaran tersebut terbuka untuk diskusi, dan jika sudah disepak...