Skip to main content

MUDIK ASYIK DAN AMAN DI KANTONG


ILA ABDULRAHMAN


“Mudik itu salah satu sarana berbagi kesuksesan bukan show of kesuksesan, menularkan dan menjadi inspirasi bagi tetangga dan sanak kerabat di kampung. Mudiklah, karena itu salah satu momen kebahagiaan untuk keramat hidup anda yaitu orang tua.” 

Tidak terasa ya, hari raya idul fitri sudah menjelang. Sebagian yang mudik sudah sampai tujuan, sebagian masih perjalanan. Tradisi yang hanya ada di Indonesia ini kadang menjadi tolok ukur kesuksesan, apa yang bisa ditunjukkan kepada tetangga di kampung, seperti mobil, yang berderet di halaman rumah, sejumlah anak yang dimiliki. Menurut mentri perhubungan, lebaran tahun ini 19 juta orang akan mudik, naik 4,8% dibanding lebaran tahun lalu.

Orang tua akan berbangga sekali ketika anak-anaknya mudik dengan “terlihat” mapan, entah bagaimana kondisi keuangan sang anak sebenarnya. Bagi anak, gak apa-apa dong menyenangkan orang tua. Iyess, setuju dengan bagian ini. Hanya bagaimana cara menyenangkan ini tanpa membuat keuangan jebol dan berantakan, apalagi beberapa tahun terakhir, lebaran berbarengan dengan kenaikan kelas atau masuk jenjang sekolah yang lebih tinggi, liburan kenaikan dan idul fitri.

Saat ini masyarkat sudah mulai sadar finansial, tidak lagi mengutamkan penampilan, namun kenyamanan terpenuhi keuangan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Tujuannya adalah menjadi mapan dan bukan hanya terlihat mapan. Bagaimana menjadi mapan, akan saya bahas dalam artikel lain. Di artikel ini saya akan berbagi tips bagaimana sih mengatur keuangan selama mudik?
 
1. Anggaran Pengeluaran. Membuat Anggaran pengeluaran jauh-jauh hari sebelum mudik: Untuk BBM dan tiket tol, ampau, konsumsi selama perjalanan. Simpan Dana ini di rekening harian, yang mudah tarik tunai dan juga bisa menggunakan fasilitas Mobile Banking.
2. Pisahkan dana dalam beberapa tempat, untuk menghindari hilangnya semua dana (duit, ATM, dan dokumen penting lainnya). Uang tunai untuk perjalanan, dan dokumen (Identitas) yang kemungkinan diperlukan selama perjalanan, taruh di tempat yang mudah terjangkau. Selain hal itu simpan dalam  2 atau 3 tempat berbeda, sesuai kenyamanan dan  keamanan anda.
3. Patikan SIM masih hidup, SIM yang sudah mati dan pelnaggaran lain menyebabkan resiko tidak dilindungi oleh asuransi.
4. Jika belum sempat berasuransi , segera beli proteksi asuransi ini, beberapa perusahaan asuransi memiliki produk yang sangat mudah untuk dimiliki, hanya dengan mendaftar via online, dan premi dibayar melalui transfer.
5. Jika berbelanja menggunakan kartu kredit, pastikan jumlahnya sesuai alokasi anggaran, bukan berhutang, tetapi hanya memindahkan metode pembayaran.
6. Biasakan anak untuk berbagi, apalagi setelah menerima “salam tempel” dari sanak kerabat.
7. Membeli oleh-oleh untuk tetangga.Dalam ajaran islam, tetangga memiliki hak mendapat buah tangan dari tetangganya yang lain. Tidaklah bertemu kemudian berpisah dua orang muslim, sebelum keduanya saling member hadiah. Minimal Hadiah Senyum dan doa. Hadiah doa dan senyum terus, Sampai kapan? Sesekali barang, meski mahal yang penting bagus. J
8. Cukup sisakan 20%-30%  dana anda atau sesuai kenyamanan untuk balik, selebihnya habiskan di jalan untuk kaum papa yang anda lewati. Toh sebentar lagi juga gajian.

Nah, selamat meraih dan merayakan kemenangan. “ Selamat Hari Raya Idul fitri, mohon di ikhlaskan segala kekhilafan, semoga dipertemukan kembali dengan ramadhan tahun depan. Amiinn. 
Empowering your financial !


Untuk layanan :
 
Konsultasi & Free Financial check up : 085747588894
Event : 08881851225, shila.financial@gmail.com

Artikel telah diterbitkan oleh detik finance,
https://goo.gl/6op4gG



Popular posts from this blog

Beban Hutang Pra Nikah

"Saya hendak menikah, tetapi minder, calon suami seorang Pengusaha dan kondisi saya banyak hutang akibat bangkrut berbisnis. Saat ini saya bekerja sebagai karyawan, namun gaji habis utk membayar cicilan dan Saya berikan kepada ibu. Apa yg harus saya lakukan mba?" Nita. Eng ing eng..... Kondisi yang tidak mudah jika saya di posisi mba Nita. Perlu di ketahui, beban hutang, dan tanggungan sebelum menikah menjadi salah satu penyebab kekacauan rumah tangga. Oleh karena itu, mba Nita HARUS mengkomunikasikan beban hutang dan alokasi untuk ibu tersebut kepada calon suami, dan di sepakati : 1. Bagaimana sistem keuangan nantinya, apakah SUAMI (Semua Uang Milik Istri), suami presiden, istri mentri keungan, atau uangku uangku - uangmu uangmu dan masing2 menanggung beban pengeluaran yang telah di sepakati. 2. Sistem keuangan menentukan akhirnya Beban hutang menjadi tanggungan siapa nantinya, tanggungan bersama, atau tetap tanggungan mba Nita. 3. Juga bagaimana dengan alokasi untuk ...

6 CIRI HIDUP MAPAN, KAMU TERMASUK NGGAK ?

Hidup mapan adalah dambaan dan kewajiban setiap orang. Karena kita diberi Allah kekayaan dan kecukupan, bukan kekayaan dan kemiskinan. Jadi siapa yang menjadikan kita miskin, adalah diri kita sendiri, akibat tidak merencanakan keuangan dengan baik, sehingga timpang dan tidak proporsional dalam membagi pos-pos keuangan. Beberapa contohnya karena tidak mengeluarkan hak Allah, pelit dalam berinfak sedekah, boros, dan banyak mengeluarkan harta secara sia-sia. Rejeki memang Allah yang memberi, namun manusialah yang seharusnya pandai mengatur agar cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan baik di dunia dan akherat kelak, sehingga kemapanan dapat dicapai. Aidil Akbar Madjid dalam kata-kata mutiaranya menulis, jika hidupmu mapan, maka wajahmu (yang tak tampan) akan termaafkan. ” Sepakat, karena setelah mapan, ketampanan itu bisa diusahakan. So, jika hidupmu mapan, pasangan rupawanpun bukan sekedar impian. Ya kan? Banyak orang mengasosiasikan hidup mapan dengan aset yang dimili...

STEP BY STEP PROSES FINANCIAL PLANNING DI SHILA FINANCIAL

Berikut ini adalah step by step proses konsultasi keuangan di SHILA FINANCIAL sesuai dengan standar IARFC: Calon klien diharapkan memberikan informasi terperinci tentang kondisi keuangannya. Untuk itu, calon klien diminta untuk melakukan asesmen keuangan dengan mengisi formulir DGQ (Data Gathering Questionnaire). Pengisian formulir DGQ akan membantu kami untuk memahami lebih lanjut kondisi keuangan dan faktor-faktor non-keuangan yang berpengaruh pada calon klien. Formulir DGQ dapat diisi secara langsung pada saat konsultasi atau dapat diirim melalui email jika tidak memungkinkan bertemu langsung. Setelah formulir DGQ dikirimkan kembali dan kami sudah memperoleh gambaran yang jelas tentang kondisi dan tujuan keuangan yang ingin dicapai oleh calon klien, kami akan melakukan Financial Check-up dan mengirimkan hasilnya beserta surat penawaran biaya konsultasi sesuai dengan lingkup kerja yang diinginkan oleh calon klien. Surat penawaran tersebut terbuka untuk diskusi, dan jika sudah disepak...