Skip to main content

TIPS INVESTASI & SYARAT MEMULAI BISNIS UNTUK CALON PENSIUNAN

Kisah Nyata

Banyak pensiunan curhat: uang pensiun yang dikumpulkan puluhan tahun hilang begitu saja karena salah investasi.

Ada yang tergiur profit cepat dari robot trading, eh malah disuspend OJK. Ada yang invest ke pertanian, ternyata tak ada kabar lagi. Bahkan Kasus terbaru di  Sragen- Jawa Tengah, dan Magetan -Jawa Timur,  ikut koperasi simpan pinjam, ternyata tutup, uang nasabah Rp 40-an Milyar raib. Dan masih banyak lagi kasus lain.

"Saya cuma ingin uang pensiun saya tetap menghasilkan, biar hidup nggak ngerepotin anak."

Kalimat ini sering terdengar. Wajar. Karena saat pensiun, kebutuhan tetap ada—tapi gaji berhenti. Maka, uang pensiun harus dijaga agar bisa jadi penghasilan pengganti.

Tujuan Investasi Saat Pensiun

Tujuan utama investasi saat pensiun bukan mencari cuan besar, tapi menciptakan penghasilan pasif yang stabil dan aman, sebagai pengganti gaji bulanan.

Artinya, strategi investasi pensiunan berbeda dengan orang yang masih aktif bekerja. Fokusnya bukan agresif, tapi hati-hati dan berkelanjutan.

Investasi Aman untuk Pensiunan

Berikut ini beberapa pilihan investasi yang aman, legal, dan sesuai untuk pensiunan, dengan asumsi pensiunan berprofil risiko konservatif, karena harus menjaga pokok investasi terlindungi:

Tabungan Bank
Untuk kebutuhan harian dan dana darurat. Sangat likuid, dijamin LPS.

Deposito Bank
Untuk menyimpan dana jangka pendek–menengah dengan bunga tetap. Juga dijamin LPS.

Obligasi Negara / Sukuk Ritel
Diterbitkan dan dijamin pemerintah. Memberi kupon rutin (biasanya per bulan), cocok sebagai pengganti income bulanan.

Obligasi Korporasi (rating A+ ke atas)
Hasil lebih tinggi dari obligasi negara. Pastikan pilih yang berperingkat bagus dan legal.

Reksa Dana Pasar Uang
Risiko sangat rendah. Isinya deposito dan obligasi jangka pendek. Cocok untuk pemula.

Reksa Dana Pendapatan Tetap
Risiko menengah. Potensi return lebih tinggi dari pasar uang. Investasi ke obligasi jangka menengah.

Reksa Dana Saham (untuk sebagian kecil dana)
Hanya jika sudah paham risikonya. Bukan sumber income bulanan.

Emas
Bukan untuk penghasilan, tapi pelindung nilai kekayaan dari inflasi.

Masih Bingung? Mulai dari 3 atau 4 Ini Dulu

Kalau masih belum familiar dengan dunia investasi, mulailah dari tiga yang paling aman:

Tabungan Bank
Deposito Bank
Obligasi Negara / Sukuk Ritel
✅Tetap miliki emas

Kombinasi ini sudah cukup untuk menopang keuangan pensiun. Ketiganya legal, mudah dibeli lewat bank atau aplikasi resmi, dan relatif stabil.

Semua Bisa Dikerjakan Sendiri

Semua produk di atas bisa dibeli sendiri tanpa perlu menitipkan uang ke orang lain. Prosesnya bisa dilakukan lewat bank atau aplikasi investasi legal seperti:

  • Bareksa
  • Trima+
  • BRI Danareksa Sekuritas

Mudah seperti mobile banking. Bisa dipantau dan dikelola sendiri.

Tips Pilih Produk Investasi

🔍 Obligasi Korporasi:

  • Pilih yang rating-nya minimal A+ (Pefindo atau Fitch).
  • Cek prospektus: jatuh tempo, kupon, dan siapa penerbitnya.

🔍 Reksa Dana:

  • Pilih manajer investasi yang diawasi OJK dan punya rekam jejak bagus, minimal sudah beroperasi 10 tahun di Indonesia
  • Lihat dana kelolaan (AUM, minimal 500Miliar/produk) dan performa 3–5 tahun terakhir, mengalahkan benchmark.
  • Jangan tergoda return tinggi tanpa paham risikonya.

Jangan Asal Ikut!

Banyak investasi bodong mengincar pensiunan. Mereka tahu dana pensiun jumlahnya besar dan langsung tersedia

⚠️ Prinsip utama: Kalau tidak paham, jangan ikut.

Investasi bukan soal nitip uang, tapi paham strategi.
Lebih baik hasil sedikit tapi aman, daripada hilang semua karena nafsu cuan.
Investasi itu bukan soal titip uang, tapi soal paham strategi. Lebih baik hasil sedikit tapi aman, daripada hilang semua karena tergoda hasil yang menggoda jiwa..

Kalau masih bingung, konsultasikan dengan perencana keuangan yang kompeten dan berlisensi. Jangan tunggu uang hilang baru cari bantuan, karena kalau ini, silakan ke OJK dan Polisi.

💼 Punya Dana Lebih dari 25x Pengeluaran Tahunan? Baru Boleh Memulai Bisnis.

Selama puluhan tahun “duduk dibelakan meja” tiba-tiba pensiun mau bisnis? Sebuah pertanyaan yang patut direnungkan dan diskusi serta kalkulasi matang, tak hanya sehari, tapi berbulan-bulan sebelum menggunakan uang pension untuk berbisnis.

Salah satu cara sederhana menghitung kebutuhan dana pensiun adalah dengan formula 4% alias:

Dana pensiun = 25x pengeluaran tahunan

Misalnya, pengeluaran Bapak/Ibu per tahun adalah Rp120 juta (atau Rp10 juta per bulan), maka dana pensiun ideal adalah:

Rp120 juta × 25 = Rp3 miliar

Kalau dana pensiun sudah mencapai jumlah itu, barulah kita boleh mempertimbangkan untuk berbisnis—bukan karena ingin kaya, tapi karena sudah aman secara finansial.

Tapi ingat, bisnis pun tetap harus pakai rem. Jangan sampai uang pensiun ikut terbakar habis dalam semangat buka usaha.

⚖️ Gunakan 10-50% dari Sisa dana pensiun, idealnya 30% saja

Kalau dana pensiun sudah melebihi angka 25x pengeluaran tahunan, maka boleh ambil maksimal 50% dari “kelebihan dana” untuk memulai bisnis.

Misal:
Dana pensiun ideal = Rp3 M
Dana aktual = Rp4 M → kelebihan Rp1 M
Maka dana bisnis ideal = 30% × Rp1 M = Rp300 juta

Kenapa 30% Itu ideal?

  1. Dana pensiun = fondasi hidup setelah berhenti bekerja.
    Begitu tidak ada penghasilan aktif, safety net makin penting.
  2. Bisnis = high risk.
    Meski kelihatan menjanjikan, bisnis tetap rawan rugi, gagal, atau butuh suntikan dana tambahan. Kita harus siap kalau uang itu “hangus”.
  3. 30% dari kelebihan = jumlah yang masih bisa ditoleransi hilang tanpa mengganggu kebutuhan hidup pokok.

🧩 Sisanya Buat Apa?

Sisa dana (70–90%) tetap difokuskan untuk:

1. Menjamin Kebutuhan Hidup

  • Biaya hidup bulanan
  • Kesehatan (asuransi + dana darurat medis)
  • Perawatan rumah & gaya hidup dasar

2. Investasi yang Aman dan Pasif

  • Deposito
  • Obligasi Negara / Sukuk Ritel
  • Reksadana pasar uang / pendapatan tetap
  • Tabungan berjangka

Tujuannya: menghasilkan income pasif yang cukup menggantikan penghasilan saat produktif.

3. Dana Waris & Legacy

  • Disiapkan untuk ahli waris, melalui instrumen seperti asuransi jiwa, dana waris, atau wasiat.

4. Dana Hiburan & Sosial

  • Traveling, sedekah, cucu, kegiatan komunitas (dengan batasan wajar)

🧠 Prinsip Umum:

Bisnis boleh. Tapi hanya jika dana pensiunmu sudah cukup untuk hidup — bahkan kalau bisnis itu gagal total.

 

📌 Rekomendasi Jenis Bisnis untuk Pensiunan

Jenis bisnis yang cocok untuk pensiunan adalah bisnis yang:

  • Stabil dan terbukti modelnya
  • Tidak menyita tenaga dan waktu terlalu besar
  • Memiliki sistem operasional yang bisa dilimpahkan ke orang lain
  • Tidak bergantung sepenuhnya pada “kehadiran” Bapak/Ibu sebagai pemilik

Rekomendasi:

✅ Franchise retail: Alfamart, Indomaret
✅ Franchise makanan: Ayam Geprek, Rumah Makan Padang, atau Dapur MBG.
✅ Usaha properti kecil: kos-kosan, kontrakan sederhana
✅ Usaha laundry/self-service
✅ Usaha waralaba minuman yang sudah terbukti dan punya sistem supply chain jelas

Bagaimana menjadi mitra modal (silent partner) di bisnis keluarga atau komunitas yang terpercaya — dengan tetap meminta laporan dan kontrak kerja sama yang jelas? HATI-HATi

Hindari Bisnis Seperti Ini:

Model bisnis yang belum terbukti
Investasi ke peternakan, pertanian, trading tanpa kendali penuh
Bisnis yang tidak bisa diaudit atau tanpa laporan keuangan
Menitipkan modal ke teman/kerabat tanpa hitam di atas putih

Ingat: Tujuan utama masa pensiun adalah hidup tenang.
Kalau bisnis justru bikin stres, atau terlalu menyita waktu dan energi, lebih baik dikaji ulang.Bukan berarti pensiunan tidak boleh produktif. Tapi pastikan yang dikejar adalah makna, bukan kerugian. Jangan sampai pensiun berubah jadi kerja keras babak dua, tanpa jaminan hasil.


Penulis 

Ila Abdulrahman, S.Pt., RPP, RFA, RIFA, RFC, C.Med
Perencana Keuangan | Mediator Non-Hakim | Duta Literasi Keuangan Nasional OJK
Tenaga Ahli IPB Consulting

 
Artikel telah diterbitkan oleh IPB Consulting

Popular posts from this blog

Beban Hutang Pra Nikah

"Saya hendak menikah, tetapi minder, calon suami seorang Pengusaha dan kondisi saya banyak hutang akibat bangkrut berbisnis. Saat ini saya bekerja sebagai karyawan, namun gaji habis utk membayar cicilan dan Saya berikan kepada ibu. Apa yg harus saya lakukan mba?" Nita. Eng ing eng..... Kondisi yang tidak mudah jika saya di posisi mba Nita. Perlu di ketahui, beban hutang, dan tanggungan sebelum menikah menjadi salah satu penyebab kekacauan rumah tangga. Oleh karena itu, mba Nita HARUS mengkomunikasikan beban hutang dan alokasi untuk ibu tersebut kepada calon suami, dan di sepakati : 1. Bagaimana sistem keuangan nantinya, apakah SUAMI (Semua Uang Milik Istri), suami presiden, istri mentri keungan, atau uangku uangku - uangmu uangmu dan masing2 menanggung beban pengeluaran yang telah di sepakati. 2. Sistem keuangan menentukan akhirnya Beban hutang menjadi tanggungan siapa nantinya, tanggungan bersama, atau tetap tanggungan mba Nita. 3. Juga bagaimana dengan alokasi untuk ...

6 CIRI HIDUP MAPAN, KAMU TERMASUK NGGAK ?

Hidup mapan adalah dambaan dan kewajiban setiap orang. Karena kita diberi Allah kekayaan dan kecukupan, bukan kekayaan dan kemiskinan. Jadi siapa yang menjadikan kita miskin, adalah diri kita sendiri, akibat tidak merencanakan keuangan dengan baik, sehingga timpang dan tidak proporsional dalam membagi pos-pos keuangan. Beberapa contohnya karena tidak mengeluarkan hak Allah, pelit dalam berinfak sedekah, boros, dan banyak mengeluarkan harta secara sia-sia. Rejeki memang Allah yang memberi, namun manusialah yang seharusnya pandai mengatur agar cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan baik di dunia dan akherat kelak, sehingga kemapanan dapat dicapai. Aidil Akbar Madjid dalam kata-kata mutiaranya menulis, jika hidupmu mapan, maka wajahmu (yang tak tampan) akan termaafkan. ” Sepakat, karena setelah mapan, ketampanan itu bisa diusahakan. So, jika hidupmu mapan, pasangan rupawanpun bukan sekedar impian. Ya kan? Banyak orang mengasosiasikan hidup mapan dengan aset yang dimili...

STEP BY STEP PROSES FINANCIAL PLANNING DI SHILA FINANCIAL

Berikut ini adalah step by step proses konsultasi keuangan di SHILA FINANCIAL sesuai dengan standar IARFC: Calon klien diharapkan memberikan informasi terperinci tentang kondisi keuangannya. Untuk itu, calon klien diminta untuk melakukan asesmen keuangan dengan mengisi formulir DGQ (Data Gathering Questionnaire). Pengisian formulir DGQ akan membantu kami untuk memahami lebih lanjut kondisi keuangan dan faktor-faktor non-keuangan yang berpengaruh pada calon klien. Formulir DGQ dapat diisi secara langsung pada saat konsultasi atau dapat diirim melalui email jika tidak memungkinkan bertemu langsung. Setelah formulir DGQ dikirimkan kembali dan kami sudah memperoleh gambaran yang jelas tentang kondisi dan tujuan keuangan yang ingin dicapai oleh calon klien, kami akan melakukan Financial Check-up dan mengirimkan hasilnya beserta surat penawaran biaya konsultasi sesuai dengan lingkup kerja yang diinginkan oleh calon klien. Surat penawaran tersebut terbuka untuk diskusi, dan jika sudah disepak...